2 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Kepung Santoso

Operasi ini dikenal dengan sandi 'Tinombala'. Targetnya, pimpinan kelompok yang terafiliasi dengan ISIS ini hidup atau mati.

oleh Dio Pratama diperbarui 20 Jan 2016, 02:44 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2016, 02:44 WIB
2000 Personel Gabungan TNI-Polri Kepung Santoso
Operasi ini dikenal dengan sandi 'Tinombala'. Targetnya pimpinan kelompok yang terafiliasi dengan ISIS ini tertangkap hidup atau mati.

Liputan6.com, Poso - Tim gabungan TNI dan Polri terus memburu kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Sebelumnya pada 15 Januari 2016 lalu, aparat sempat melancarkan baku tembak dengan kelompok teroris pimpinan Santoso.
 
"Kurang lebih 2.000 personel TNI dan Polri diturunkan untuk mengejar kelompok itu," aku Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto di Palu, Selasa (19/1/2016).

Menurut dia, pola pengejaran yang dilakukan oleh tim gabungan TNI dan Polri dengan menyisir beberapa titik pelarian yang telah dipetakan.


"Pemetaan titik penyisiran itu berdasarkan jejak yang ditemukan pasca olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sehingga awal pengejaran dimulai dari TKP," terang Hari.

Polda yang memimpin pengejaran gabungan itu hanya mengfokuskan pengejaran di Poso.

"Berbeda dengan pengejaran sebelumnya yang melebar hingga ke Parigi Moutong dan Sigi. Kali ini pengejaran hanya difokuskan di Poso," tegas Hari.

Adanya operasi dengan sandi 'Tinombala' tersebut, Polda berharap kelompok yang telah terafiliasi dengan ISIS itu bisa tertangkap.

"Pengejaran tidak akan terhenti sebelum orang-orang dari kelompok tertangkap hidup atau pun mati," tandas Hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya