Siaga I, Perbatasan Gorontalo–Sulawesi Tengah Diperketat

Pengamanan itu guna mempersempit gerakan teroris jaringan Santoso yang berada di Palu, Sulteng, yang hendak melarikan diri ke Gorontalo.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 18 Jan 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2016, 20:00 WIB
Memburu Kelompok Santoso, Polisi Gelar Operasi Camar III
Target operasi kelompok Santoso yang masih berkekuatan sekitar 30 orang, termasuk warga asing.

Liputan6.com, Gorontalo – Ratusan personel gabungan Polres Pohuwato, Sat Brimob Polda Gorontalo, dan Direktorat Sabhara Polda Gorontalo menyisir dan menjaga ketat wilayah perbatasan Gorontalo-Sulawesi Tengah.

Pengamanan itu guna mempersempit gerakan teroris jaringan Santoso yang berada di Palu, Sulteng, yang hendak melarikan diri ke Gorontalo.

Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Bagus Santoso menjelaskan, pengamanan perbatasan tersebut akan dilakukan hingga adanya pencabutan status Siaga I oleh Kapolri.


"Kita kirim 2 pleton, Brimob dan Sabhara untuk menjaga khusus perbatasan Gorontalo–Sulteng. Ini jelas bentuk antisipasi kita untuk membatasi ruang gerak teroris yang berada di Poso," ujar Bagus kepada Liputan6.com, Senin (18/01/2016).

Bagus mengakui Gorontalo sebagai wilayah aman bagi para teroris. Maka itu, ia meyakini jika para teroris akan melarikan diri ke Gorontalo.

"Jelas buat mereka (teroris), Gorontalo ini tempat paling aman buat mereka. Jadi kita jaga perbatasan supaya mereka tidak bisa memasuki wilayah kita," ucap Bagus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya