Tidak Disiplin, Pasukan Elite TNI Cium Kaki Sultan Hasanudin

Pelanggaran disiplin prajurit satuan pemukul kebanggaan Kodam VII Wirabuana sangat beragam. Mulai dari tata cara bersikap hingga berpakaian.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 19 Jan 2016, 10:03 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2016, 10:03 WIB
Patung Sultan Hasanuddin
Patung Sultan Hasanuddin (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Liputan6.com, Makassar - Keperkasaan Pahlawan Nasional Sultan Hasanudin hingga sekarang tidak diragukan lagi oleh generasi bangsa saat ini.

Sebab, patungnya saja yang berada di markas komando Batalion Infanteri 700 Raider Kodam VII Wirabuana, Kota Makassar, sering diciumi oleh pasukan elite infanteri TNI yang melanggar disiplin.

Para anggota infanteri TNI di Sulawesi yang berbuat kesalahan mencium kaki kiri maupun kaki kanan patung Sultan Hasanudin. Oleh penjajah kolonial, Sultah Hasanuddin diberi gelar Ayam Jantan dari Timur.

 



"Patung ini sudah berumur 1.763 hari, diresmikan 2 Maret 2011. Kala itu Pangdam VII Wirabuana masih dijabat oleh Mayjen Amril Amir yang sekaligus meresmikan patung Sultan Hasanudin," kata Sertu Joko, anggota Yonif 700 Raider, kepada Liputan6.com, Selasa (19/1/2016).

Ia menjelaskan pelanggaran disiplin prajurit satuan pemukul kebanggaan Kodam VII Wirabuana ini sangat beragam. Mulai dari tata cara bersikap, berpakaian dan lainnya.

"Mungkin upaya cium kaki patung Sultan Hasanudin ini merupakan cara bagi prajurit agar tidak lupa akan pengorbanan dan perjuangan pahlawan nasional dari Kerajaan Gowa tersebut," ujar Joko.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya