Liputan6.com, Yogyakarta - Puluhan keluarga korban Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mendatangi Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka meminta keterlibatan aktif dari DPRD DIY dalam menyelesaikan kasus yang menimpa anggota keluarganya.
Perwakilan Forum Silaturahmi Keluarga Korban Gafatar, Mohammad Naiem mengatakan sudah mendatangi Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia untuk meminta dukungan. Kedatangan mereka ke DPRD DIY untuk meminta dukungan anggota dewan dalam percepatan proses pencarian dan pengembalian anggota keluarganya.
"Kami ingin mendapatkan kejelasan bahwa dari keluarga sangat khawatir. Tidak hanya sistematis, tapi juga membahayakan," ucap Naiem di DPRD DIY, Jumat (22/1/2016).
Naiem mengatakan, sejak anggota keluarganya masuk dalam kelompok yang diduga Gafatar, mereka sudah tidak bisa ditemui lagi. Tercatat sekitar 300 orang asal DIY masuk dalam anggota Gafatar di Kalimantan, jauh lebih banyak dari yang dilaporkan ke Polda DIY sebanyak 90 orang.
Baca Juga
Namun, dari jumlah 300 orang itu, yang masuk di datanya hanya 5 orang yang terdata sebagai anggota eks Gafatar. "Plan-nya bagus melanjutkan Nawacita Presiden (jokowi). Tapi, kenapa begitu masuk tidak bisa dihubungi dan tidak bisa kontak dengan kita, itu yang mengkhawatirkan. Mereka di sana juga tidak semua orang bisa masuk. Jadi, seolah ada negara dalam negara saya pikir," ujar Naiem.
Untuk itu ia sebagai perwakilan 10 keluarga korban eks Gafatar meminta kepada wakil rakyat untuk lebih aktif dalam mendorong polisi dalam proses pencaharian anggota keluarganya. Selain itu memastikan agar pemda DIY dapat membantu proses penjemputan dengan selamat.
7 Permintaan
"Ada 7 poin di antaranya proaktif pencarian anggota keluarga kami, memastikan selamat, minta rehabilitasi, memanggil pengurus eks Gafatar walau sudah hilang, bentuk tim khusus, penyelidikan, menyeluruh dan bantuan masyarakat bantu proses rehabilitasi," imbuh Naiem.
Advertisement
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto mengatakan menerima audiensi itu dan berusaha mengawal kasus tersebut hingga selesai. Ia juga mengaku prihatin dengan adanya kabar hilangnya anggota keluarga dari korban Gafatar itu.
Menurut Arif, saat ini, kasusnya sudah dikawal Komisi A dan D DPRD DIY. Ia juga berusaha agar Pemda DIY dapat memastikan para korban Gafatar itu tidak didiskriminasi masyarakat.
"Pemda DIY dan DPRD dalam konsepsi yang pas untuk memuliakan korban. Sikap yang pas agar tidak boleh diskriminasi dan stigmatisasi terhadap korban," ucap Arif.