Liputan6.com, Melawi - Mengenakan masker, istri polisi pemutilasi 2 anak kandungnya, Windri, kembali mendatangi rumahnya setelah kejadian tragis yang menimpanya pada Jumat dini hari, 26 Februari 2016. Ia hadir dalam prarekonstruksi yang digelar polisi.
"Dari sini, saya sudah teriak. Dia sudah berdiri. Saya lihat dari sana. Dia nggak ngejar. Setelah itu, sepertinya dia negejar. Dia teriak-teriak. Saya sudah di sana. Saya berdiri di sini," kata Windri, Minggu, 28 Februari 2016.
Persiapan prarekonstruksi dimulai sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, Windri tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 17.39 WIB didampingi psikolog dan sejumlah polwan.
Tim dari Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dan Polres Melawi menggelar prarekonstruksi kasus pembunuhan oleh Brigadir Petrus Bakus.
Aparat mengawal ketat jalannya kegiatan. Mereka bersiaga mengamankan TKP. Sementara itu, puluhan warga setempat ikut menyaksikan jalannya prarekonstruksi.
"Kenapa kamu Kus?" tanya Kamil ke Brigadir Petrus Bakus.
Baca Juga
"Sudah saya bersihkan komandan. Anak saya komandan. Perintah Tuhan. Kalau enggak percaya, lihat jubah saya komandan," sahut Petrus Bakus, yang diperagakan oleh anggota polisi lain, dalam reka adegan itu.
Petrus Bakus sengaja tidak dihadirkan dalam prarekonstruksi karena kondisinya masih labil. Dari pantauan Liputan6.com, sejumlah barang dibawa ke luar rumah. Sedangkan, sebuah sepeda mini dimasukkan ke dalam rumah. Prarekonstruksi pun selesai pada pukul 18.31 WIB.
"Ini baru prarekonstruksi. Kalau rekonstruksinya lama," kata anggota Polres Melawi, yang enggan namanya ditulis.
Sepeda motor milik pelaku dibawa ke Polres Melawi. Tiga buah kantong plastik yang berisi baju milik Windri dibawa keluar oleh Polwan. Sedangkan, motor Windri dibawa oleh keluarganya.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, AKBP Supriadi, seusai melakukan prarekonstruksi mengatakan, prarekonstruksi berjumlah 27 adegan. Setiap adegan prarekonstruksi sesuai BAP.
"Tadi saya ketemukan dengan istrinya (Windri). Kadang bagus ngomongnya, kadang ngelantur juga ngomong Petrus Bakus," kata Supriadi.