Liputan6.com, Malang - Warga di Malang, Jawa Timur sempat dibuat heboh dengan beredarnya foto Jembatan Soekarno–Hatta di media sosial. Foto itu memperlihatkan kondisi jembatan melengkung ke bawah seolah hampir runtuh.
Foto yang menjadi viral di media sosial itu mendapat respons beragam dari masyarakat Malang. Mulai dari ketakutan melintas jembatan, meminta segera dibangun, hingga mengunggah foto jembatan dengan meme lucu. Pemerintah Kota Malang sendiri turun memantau langsung kondisi jembatan.
Baca Juga
“Menurut Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, jembatan masih kuat menahan bila ada beban melintas, bukan beban berhenti di atas jembatan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto, Kamis (3/3/2016).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, Dinas Perhubungan telah berupaya melakukan rekayasa lalu lintas di areal tersebut supaya tak ada kendaraan yang berhenti di atas jembatan, terutama jika lalu lintas macet. Traffic light yang telah dipasang dan sempat mati, sejak seminggu lalu dihidupkan kembali.
“Harapan kami pengendara tak berhenti di atas jembatan, tapi sebelum jembatan sesuai traffic light. Sayangnya masih banyak pengendara bandel, mengabaikan lampu lalu lintas,” ujar Handi.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo turut merespons beredarnya foto hoax yang dinilai meresahkan masyarakat itu. Melalui akun resmi Twitter-nya @pakdekarwo1953 memastikan bahwa kondisi jembatan masih sangat aman.
“Setelah menerima data teknis dari Dinas PU Bina Marga dan pantauan BPBD Jawa Timur saya pastikan jembatan Suhat aman,” cuit Gubernur yang karib disapa Pakde Karwo ini.
Dalam tweet-nya, Pakde Karwo menjelaskan jika jembatan dibangun tahun 1988 dan masih bisa bertahan minimal 50 tahun. Secara teknis, tak ada masalah dan tetap aman.
“Tahun 2014, Pemkot Malang minta ke saya agar jembatan diganti, namun bukan soal teknis tapi soal estetika, sehingga tidak saya respons,” lanjut Pakde Karwo.
Dosen Teknik Sipil Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sugeng Prayitno Budio mengatakan, kondisi Jembatan Soekarno–Hatta masih laik dan aman untuk dilintasi.
Jangan Panik dan Terpancing
“Jangan mudah panik, terpancing oleh berita di social media yang belum jelas kebenarannya,” ujar Sugeng yang juga Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UB Malang tersebut.
Menurut dia, jembatan tetap aman asalkan tak banyak tumpukan kendaraan terutama kendaraan besar di atas jembatan saat arus lalu lintas macet. Sebab, kendaraan yang berhenti terlalu lama akan menambah beban jembatan.
Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang, Hayu Yudha Prabowo mengatakan, foto yang diunggah di media sosial itu menggunakan moda panorama pada kamera smartphone dengan format vertikal dan horizontal.
“Pada pemotretan moda panorama bisa mendapatkan foto jembatan seolah melengkung seperti pada foto yang beredar di media sosial itu. Tapi sebenarnya kondisi jembatan normal,” kata Hayu.
Jembatan Soekarno–Hatta dibangun pada 1988 silam oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur selaku pemilik jembatan. Jembatan rangka baja Australia tipe A sepanjang total 100 meter terdiri dari dua bentang masing-masing 60 meter dan 40 meter.
Pada 2014 silam, Pemerintah Kota Malang pernah meminta ke Pemprov Jawa Timur agar membongkar total dan membangun ulang jembatan. Namun Pemerintah Provinsi Jawa Timur menolak lantaran menilai kondisi jembatan secara teknis masih baik setelah sebelumnya dikonsultasikan ke Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum.
*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.