Liputan6.com, Minahasa Selatan - Kepolisian memperketat keamanan di daerah perbatasan setelah terjadinya pertikaian kelompok sipil bersenjata dengan aparat. Hasilnya, tidak hanya pertikaian kelompok sipil yang dicegah, polisi juga menggagalkan penyelundupan 60 kilogram (kg) sianida pada Sabtu, 19 Maret 2016, di Minahasa Selatan (Minsel).
"Bahan berbahaya berupa senyawa kimia sianida berbentuk padat tersebut disimpan dalam kardus dan diangkut menggunakan kendaraan roda empat Suzuki Ertiga nomor polisi DB 1570 LA," ujar Kapolres Minsel AKBP Benny Bawensel, Senin (21/3/2016) pagi.
Pemilik kendaraan mengaku akan membawa puluhan kilogram sianida tersebut ke salah satu lokasi tambang emas yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow. Sianida biasanya digunakan para penambang untuk memurnikan emas.
Baca Juga
"Kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan sementara ditangani oleh Satuan Reserse Narkoba, pemilik barang tersebut saat ini diperiksa intensif. Kita masih mencari tahu perihal perizinan penggunaan, izin pengangkutan, serta kelengkapan administrasi lainnya," kata Benny.
Kapolres menjelaskan operasi itu berbentuk razia stasioner yang dipusatkan di ruas Jalan Trans-Sulawesi, depan Mapolres Minsel. Razia untuk mencegah kemungkinan masuknya pihak-pihak yang mengacaukan kondisi keamanan di Sulawesi Utara. Apalagi, daerah tersebut tengah bergejolak dan Minahasa Selatan merupakan pintu masuk Jalan Trans Sulawesi.
"Operasi gabungan ini merupakan salah satu bentuk sinergitas bersama dalam rangka menjaga serta memelihara situasi kamtibmas agar tetap kondusif, aman dan terkendali, sebagaimana yang telah tercipta selama ini di wilayah hukum Polres Minsel," ucap Benny.