Liputan6.com, Yogyakarta - Komunitas pencinta astronomi asal Yogyakarta, Jogja Astro Club, menggelar nonton bareng fenomena gerhana bulan penumbra pada Rabu (23/3/2016) malam di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Pembina Jogja Astro Club (JAC) Mutoha Arkanuddin menyiapkan dua teleskop yang disambungkan ke kamera. Dengan alat itu, warga bisa mengamati langsung serta menyaksikan hasil foto gerhana bulan yang akan dikaji bersama-sama.
"Kami ingin mengajak masyarakat lebih mencintai dunia astronomi. Di sisi lain, karena gerhana bulan penumbra memang sulit diamati dengan mata telanjang sehingga harus menggunakan bantuan teleskop," kata Mutoha, Selasa, 22 Maret 2016.
Menurut Mutoha, pengamatan gerhana bulan penumbra akan dimulai saat bulan muncul pukul 17.45 WIB hingga gerhana berakhir pukul 20.57 WIB. Puncak gerhana diperkirakan terjadi pada pukul 18.50 WIB.
Baca Juga
"Selain bisa ikut mengamati langsung melalui teleskop, kami juga akan memberikan wawasan dan edukasi kepada masyarakat seputar fenomena astronomi itu," kata dia.
Ia menjelaskan fenomena gerhana bulan penumbra terjadi karena posisi bumi menghalangi cahaya matahari ke bulan. Sementara, bulan berada di titik bayangan bumi yang cenderung gelap samar (penumbra) sehingga piringan bulan purnama seolah masih terlihat utuh, tapi cahayanya meredup.
Bagi masyarakat awam, kata Mutoha, fenomena gerhana bulan penumbra selama ini jarang disadari sebab tidak memiliki tanda yang mencolok.
"Bulan masih tampak seolah-olah purnama penuh meski cahayanya agak redup," kata dia.
Selain pengamatan terbuka di Alun-alun Utara, Mutoha juga menyampaikan anggota JAC juga akan menggelar streaming observasi gerhana bulan penumbra di markas JAC Yogyakarta. Data hasil observasi gerhana di antaranya akan dilaporkan kepada Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY.