Tekan Impor Beras, Gus Ipul Anjurkan Warganya Banyak Makan Umbi

Gus Ipul juga menyebut konsumsi beras di Indonesia mencapai 100 kilogram per kapita per tahun.

oleh Zainul Arifin diperbarui 25 Mar 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2016, 07:00 WIB
20150801-Gus Ipul
Ketua Panitia Daerah Muktamar NU Saifullah Yusuf. (muktamarnu.com)

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf mengimbau masyarakat agar mau meningkatkan konsumsi umbi-umbian. Serta berinovasi dengan mengolah umbi agar menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

"Itu sebagai diversifikasi pangan dan mengurangi ketergantungan pada beras," kata Syaifullah Yusuf saat di Kota Malang, Jawa Timur.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah sejak tahun 2014 memberikan bantuan pada 500 desa dan kelurahan di 29 kabupaten/kota.

Bantuan berupa mulai dari bibit umbi hingga alat produksi pengolahan umbi-umbian agar menjadi produk olahan.

Selain itu, masyarakat juga diminta mau menanam umbi di lahan milik mereka di dekat rumah. Pemanfaatan lahan ini juga bagian daru upaya ketahanan pangan dan sekaligus menambah perekonomian mereka.

"Apalagi umbi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi jika sudah menjadi produk olahan," tutur wagub yang akrqab disapa Gus Ipul ini.

Ia menambahkan, jenis umbi yang potensial untuk dikembangkan ada umbi garut, talas, ganyong, gembili, dan kimpul. Selain itu, produk olahan paling strategis untuk diversifikasi pangan dari umbi tersebut adalah tepung.

Selain itu, Gus Ipul juga menyebut konsumsi beras di Indonesia mencapai 100 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan idealnya konsumsi beras di suatu negara hanya 60 kg per kapita per tahun.

"Dengan diversifikasi pangan, maka ketahanan pangan masyarakat bisa tetap terjaga. Ketergantungan terhadap beras bisa dikurangi dengan diversifikasi. Impor beras juga bisa ditekan," tandas Gus Ipul.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya