Kapal Mangrove Jaya Terbakar di Jepara, Nakhoda Meninggal Dunia

Kebakaran yang terjadi di Dermaga Kartini itu diduga akibat hubungan pendek arus listrik di starter kapal Mangrove Jaya 01.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 03 Apr 2016, 11:01 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2016, 11:01 WIB
Kapal terbakar
Sebuah kapal bernama Mangrove Jaya 01 terbakar di Dermaga Kartini, Jepara, jawa Tengah pada Sabtu 2 April 2016.

Liputan6.com, Jepara - Sebuah kapal bernama Mangrove Jaya 01 terbakar di Dermaga Kartini, Jepara, Jawa Tengah pada Sabtu 2 April 2016. Udin, sang nakhoda pun meninggal dunia.

Udin meninggal dunia pada hari ini karena mengalami luka bakar hingga 95 persen di tubuhnya. Sementara 2 anak buah kapal (ABK) hingga kini masih dirawat di rumah sakit.

Selain kapal Mangrove Jaya 01, kapal barang sitaan Polair Jepara pun ikut terbakar. Kebakaran diduga akibat hubungan pendek arus listrik di starter Kapal Mangrove Jaya 01.

Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Jepara, Sutana menyebutkan, kebakaran diawali saat Kapal Mangrove Jaya 01 mencoba menyalakan mesin. Namun, pembakaran mesin tidak sempurna. Meski demikian, Udin selaku nakhoda kapal terus mencoba menyalakan mesin.

"Suaranya tidak stabil. Kemudian ada percikan api diduga menyambar tabung BBM," kata Sutana di Jepara, Jateng, Minggu (3/4/2016).

Ketika api mulai menyambar, anak buah kapal langsung lompat dari perahu, menyelamatkan diri. Belasan kapal yang sedang bersandar di Dermaga Kartini, langsung dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Kepala Syahbandar Jepara, Suripto mengatakan, hingga ada kebakaran tersebut pihak syahbandar belum menerima dokumen terkait muatan dan izin berlayar kapal itu.

Pasca-kebakaran, setelah diteliti ternyata Kapal Mangrove 01 mengangkut ribuan liter bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Selain itu, juga mengangkut ratusan tabung gas elpiji.

Kapal nahas itu rencananya akan berlayar menuju kepulauan Karimunjawa dengan membawa muatan ribuan liter BBM, dan sejumlah bahan bangunan seperti seperti besi cor berbagai ukuran.

"Isi muatan kapal di antaranya BBM jenis solar dan premium, totalnya 7.000 liter, gas elpiji 3 kilogram sebanyak 90 tabung, gas elpiji 12 kilogram sebanyak 20 tabung, dan masih ada barang bahan bangunan seperti besi cor," kata Sutana.

Sementara itu, Dokter jaga di RSUD Kartini, Heri Prayoga, menyampaikan 2 ABK yang saat ini masih dirawat yaitu Sugiyono dan Agus, masing-masing menderita luka bakar 35 persen dan 15 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya