Liputan6.com, Cirebon - Cirebon merupakan salah satu daerah di kawasan Pantura Jawa Barat yang masih mempertahankan budaya dan tradisinya. Hal ini terlihat dari terjaganya naskah-naskah kuno yang menjadi sejarah panjang peradaban Cirebon.
"Di Cirebon kalau dikalkulasi ada 500 naskah kuno disimpan, dijaga dipelajari, dan dijadikan sebagai salah satu tuntunan dalam hidup hingga menjadi tradisi," kata Sejarawan Cirebon Opan Sapari kepada Liputan6.com di Cirebon, Jabar, Kamis (19/5/2016).
Baca Juga
Dia menyebutkan, dari 12.500 naskah kuno Cirebon, 500 di antaranya disimpan di Kota Udang tersebut. Sementara 12 ribu sisanya berada di Museum Leiden, Universiteitsbibliotheek Leiden, Belanda.
Menurut Opan, selain mengungkap sejarah asal-muasal Cirebon dan Sunan Gunung Jati, naskah tersebut juga mengandung teks dengan kandungan bahasa dan karya sastra tingkat tinggi.
"Dalam naskah Cirebon selain berisi sejarah asli, ada juga ajaran tasawuf, ajaran agama. Selain itu ada juga horoskop atau perbintangan, astronomi, cerita lakon, obat-obatan, ada jenis kuda sampai senjata Cirebon," tutur dia.
Kesaktian Sunan Gunung Jati
Dia mengatakan, sebagian besar naskah kuno Cirebon yang disimpan sudah melalui proses digitalisasi oleh Lembaga Perpustakaan Nasional, Puslitbang Depag dan Pusat Studi Budaya dan Manuskrip Institute Study Fahmina (ISIF) Cirebon.
"Kalau di pusat studi budaya dan manuskrip sudah pernah mendigitalisasi 135 naskah yang ada di luar keraton bekerja sama dengan Universitas Leipzig Jerman," kata Opan.
"Naskah di luar keraton dipegang oleh tiga orang dan merupakan warisan dari leluhur mereka," sambung dia.
Selain itu, menurut dia, tidak sedikit naskah kuno Cirebon mengungkap tentang asal-usul hingga rahasia kesaktian Sunan Gunung Jati.
"Naskah ini akan dijadikan pijakan kami untuk menelusuri asal-usul dan peninggalan-peninggalan yang belum terungkap," ucap Opan.
Advertisement