Liputan6.com, Pekanbaru - Gara-gara memakai baju kaus merah berlogo palu dan arit, seorang pemuda di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, terpaksa berurusan dengan polisi.
Kapolres Indragiri Hilir Ajun Komisaris Besar Hadi Wicaksono menyebutkan, pemuda berinisial IS itu ditangkap di Pelabuhan Sungai Guntung, Kecamatan Kateman.
"Anggota polisi di Mapolsek Kateman yang melihat IS memakai baju kaus itu, langsung mengamankan dan menginterogasinya," kata Hadi di Pekanbaru, Kamis (19/5/2016).
Kepada polisi, IS mengaku mendapatkan kaus tersebut dari rumah saudaranya berinisial Mr. Kala itu, IS membereskan rumah bagian tengah dan melihat tas milik adiknya berinisial Al.
IS kemudian membuka dan melihat kaus merah berlogo palu arit. Tanpa mengetahui makna logo tersebut, IS langsung mengambil karena menurut dia pakaian itu bagus.
"Pengakuan IS, kaus itu bagus dan dipakainya serta menuju ke Pelabuhan Sungai Guntung," kata dia.
Tiga jam berada di lokasi tersebut, polisi melihat dan menangkapnya. Selanjutnya, polisi langsung menggeledah rumah saudara IS.
"Sudah digeledah ke rumah saudaranya itu, tapi tidak ditemukan kaus lain atau pun simbol-simbol berbau PKI," sebut Hadi.
Baca Juga
Saat ini, saudara IS lainnya berinisial Al masih diburu. Saksi-saksi lainnya juga diperiksa untuk mengusut adanya penemuan tersebut.
"IS sendiri kepada petugas tidak mengetahui dari mana saudaranya mendapatkan kaus tersebut," tutur Hadi.
Hasil penyelidikan kepolisian sementara, belum ada ditemukan indikasi IS sengaja menyebarkan paham atau pun ajaran komunisme, Marxisme, dan Leninisme.
"Hasil penyelidikan, IS tidak pernah tergabung dalam organisasi ataupun ormas yang mengarah kepada paham komunis. IS diduga sebagai pengguna, tapi tetap akan dilakukan pendalaman mengenai riwayat dan lingkungannya," Hadi menjelaskan.
Langkah selanjutnya, Hadi menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan perangkat kecamatan dan Polsek Kuindra, tempat tinggal orangtua IS untuk mengetahui latar belakang keluarganya.
"Kemudian berkoordinasi dengan Kesbang Linmas Indragiri Hilir," ucap Kapolres.