Top 3: Menguak Fakta Mengejutkan Pencabulan Bocah SD Semarang

Atas kejahatan seksual itu, bocah SD Semarang mengalami trauma pada laki-laki dan gangguan pada organ reproduksinya. PL juga putus sekolah.

oleh Nefri IngeEdhie Prayitno IgePanji Prayitno diperbarui 07 Jun 2016, 20:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 20:30 WIB
Bocah SD Semarang
Atas kejahatan seksual itu, bocah SD Semarang mengalami trauma pada laki-laki dan gangguan pada organ reproduksinya. PL juga putus sekolah.

Liputan6.com, Semarang - Ibarat fenomena gunung es, kasus kejahatan seksual yang menimpa anak di bawah umur satu per satu muncul ke publik. Salah satu yang menarik adalah tindak kejahatan seksual terhadap bocah SD Semarang.

Banyak fakta mencengangkan yang berhasil dibongkar oleh pihak kepolisian. Salah satunya penarikan sejumlah uang dengan nilai yang bervariasi untuk melakukan pelecehan seksual terrhadap PL. Antara Rp 20 hingga 40 ribu kepada NM yang kini masih buron.

Dua berita lainnya yang tak kalah menyita perhatian mengenai temuan harta karun di kaki Gunung Ciremai dan Polda ‎Sumsel yang berhasil meringkus empat polisi gadungan yang bertindak sebagai pengedar narkoba.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. 5 Fakta Mencengangkan Kasus Pemerkosaan Bocah SD di Semarang

PL, bocah SD di Semarang, dikunjungi Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti (kerudung merah), beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Kasus kejahatan seksual yang menimpa PL, bocah 12 tahun asal Semarang yang masih duduk di bangku sekolah dasar paling banyak menyita perhatian publik.

Menarik karena jumlah pelaku penjahat seksual disebut sebanyak 21 pemuda. Belakangan delapan orang berhasil ditangkap, namun dua di antaranya dilepaskan karena tidak terbukti.

Namun, polisi menetapkan dua orang lain sebagai buronan karena diduga menjadi otak kejahatan seksual itu.

Atas kejahatan seksual itu, kini bocah SD Semarang mengalami trauma pada laki-laki dan gangguan pada organ reproduksinya. PL  pun juga putus sekolah.

Sejumlah fakta lain yang mencengangkan dari kasus pemerkosaan bocah SD di Semarang adalah dicabuli berulang kali.

Selengkapnya...

2. 2 Harta Karun di Kaki Gunung Ciremai

Salah satu sudut di bawah kaki Gunung Ciremai yang tak kalah mempesona, yakni dataran tinggi Batu Luhur di Desa Padabeunghar. (Panji Prayitno/Liputan6.com)

Segala keindahan tersimpan di bawah kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat. Salah satu sudutnya yakni dataran tinggi Batu Luhur di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jabar.

Di balik keindahan alamnya tersimpan harta karun berharga, yaitu madu dan daun cuwing.

Madu di kawasan objek wisata ini dihasilkan dari lebah yang biasa disebut tawon odeng (Apis dorsata) oleh warga setempat. Sementara daun cuwing merupakan tanaman yang bisa diolah menjadi minuman es cuwing. Tak cuma nikmat, tapi juga kaya manfaat. 

Selain dari hasil alam berupa madu tawon odeng dan cuwing, masih ada sederet kekayaan flora dan fauna lain yang menggiurkan bagi para pecinta travelling.

Pengelola Gunung Ciremai juga memfasilitasi pengunjung melihat aktivitas burung kepudang di alam liar.

Selengkapnya...

3. Eks Polisi Kepung Anggota Polda Saat Cokok Pengedar Sabu

Sejumlah polisi gadungan dan pengedar narkoba yang ditangkap aparat Polda Sumatera Selatan. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Aparat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan atau Polda Sumsel menangkap para pengedar narkoba di Kampung 1, Desa Rimba Asam, Kecamatan Betung, ‎Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Saat menangkap ARP (34), pembawa paket sabu untuk diedarkan pada Kamis, 2 Mei 2016, ketiga polisi malah diadang dan dikepung empat orang yang mengaku anggota Polda Sumsel.

Namun, personel Polda ‎Sumsel langsung meringkus para polisi gadungan tersebut.

"Ada enam orang yang mengepung. Mereka turun dari mobil dan langsung mengaku sebagai anggota Polda Sumsel. Setelah dilumpuhkan, ada yang merupakan polisi asli berpangkat brigadir, yaitu ANS (38) yang berdinas di Sabhara Polres Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel," ‎ucap Direktur Direktorat Narkoba Polda Sumsel Kombes Irawan Dapitsah ‎kepada Liputan6.com.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya