2 Wisatawan Jadi Korban Gelombang Tinggi Pantai Sipelot Malang

Kawasan pantai di selatan Pulau Jawa masih rawan gelombang tinggi hingga 2,5 meter.

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Jul 2016, 16:03 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 16:03 WIB
20160609- Gelombang Tinggi Hantam Pantai Selatan Yogya- Boy Harjanto
Nelayan memasangkan tali ke parahunya agar tidak terbawa gelombang pasang di Pantai Depok, Yogyakarta,Kamis (9/6). BMKG Yogyakarta mengatakan bahwa tinggi gelombang di perairan laut selatan mencapai 2,5 hingga 4 meter, (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Malang - Wisatawan yang datang berkunjung ke pantai di pesisir Kabupaten Malang, Jawa Timur, diminta lebih berhati–hati. Peringatan ini muncul menyusul meninggalnya dua wisatawan di Pantai Sipelot, di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudho, Kabupaten Malang seiring meningkatnya potensi gelombang tinggi.

"Hari ini saya sedang bersiaga di Pantai Balekambang. Semua pengunjung harus waspada, kemarin ada dua orang wisatawan tenggelam di Pantai Sipelot," kata Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, Muji Utomo dikonfirmasi di Malang, Jatim, Senin (11/7/2016).

Pada Minggu 10 Juli 2016, dua wisatawan, yaitu Mochamad Samsul Maarif (23) warga Mojowarno, Kabupaten Jombang, dan Johan (23) warga Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, kehilangan nyawa setelah tenggelam di Pantai Sipelot. Saat itu, keduanya hendak menyeberangi muara pantai dan melewati Sungai Tundo yang kedalamannya mencapai dua sampai tiga meter.

"Proses evakuasi korban tak butuh waktu lama, hanya sekitar satu jam. Sayang nyawa keduanya tak bisa diselamatkan," ucap Muji.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso Malang, Hartanto mengimbau masyarakat tetap berhati–hati saat berkunjung di kawasan pantai lantaran gelombang setinggi 2,5 meter masih bisa terjadi.

"Cuaca buruk dengan hujan lebat masih sering terjadi. Ini disebabkan musim kemarau tahun ini diperkirakan mundur dari jadwal normalnya," ujar Hartanto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya