Kulon Progo Akan Petakan Lokasi Pemandangan Candi Borobudur

BPPD Kulon Progo juga akan memetakan lokasi-lokasi penopang wisata Candi Borobudur.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jul 2016, 09:03 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2016, 09:03 WIB
Candi Borobudur
BPPD Kulon Progo juga akan memetakan lokasi-lokasi penopang wisata Candi Borobudur. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Kulon Progo - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengidentifikasi dan memetakan sejumlah jalan dan titik lokasi di Kecamatan Samigaluh. Terutama lokasi yang dapat menjadi penopang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kepala Bappeda Kulon Progo Agus Langgeng Basuki mengatakan, Bappeda juga mencari posisi yang menarik untuk melihat Borobudur dari atas.

"Setelah identifikasi dan pemetaan, kami akan usulkan kepada tim percepatan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur untuk mendapat persetujuan dan dibiayai pembangunannya," ucap Langgeng, seperti Liputan6.com kutip dari Antara, Minggu (31/7/2016).

Ia mengatakan identifikasi dan pemetaan menindaklanjuti ditetapkannya Salaman, Bener, dan Tritis (Samigaluh) sebagai kawasan penopang KSPN Borobudur oleh Kemenko Maritim dan Sumber Daya.

Langgeng menjelaskan, KSPN Borobudur ada dua kawasan, yakni kawasan otorita dan kawasan koordinatif. Kawasan otorita sudah disepakati meliputi tiga kabupaten, yakni Magelang di wilayah Kecamatan Salaman, Kulon Progo di Samigaluh, dan Purworejo di Bener.

"Prinsipnya Candi Borobudur merupakan cagar budaya yang dilindungi oleh UNESCO karena termasuk 10 keajaiban dunia. Dengan kondisi itu, ada ketentuan maksimal jumlah pengunjung, sehingga perlu ada kawasan di luarnya yang menjadi otorita pemerintah dalam pengembangan KSPN Borobudur," tutur dia.

Terkait program pembangunan jalan Bedah Menoreh, kata Langgeng, akan tetap jalan karena sudah sinkron dengan program KSPN Borobudur. Program Bedah Menoreh sendiri berfungsi untuk menghubungkan akses bandara dengan Yogyakarta wilayah utara dan wilayah perbatasan Jawa Tengah, sebagai akses bandara menuju Borobudur. Serta, mengembangkan potensi wisata di kawasan pegunungan Menoreh.

"Meskipun dalam perencanaan nasional di Kementerian PU-PR belum masuk perencanaan, 2017, tapi secara bertahap dialokasikan di APBD. Ide program ini juga masih dari Kulon Progo, tapi harapannya ke depan mendapat dukungan dari Pemda DIY dan Pusat," Langgeng menambahkan.

Adapun Bupati Kulon Progo Asto Wardoyo mengatakan untuk menunjang ketersediaan air bersih di wilayah utara termasuk Samigaluh, pemkab melalui PDAM sudah menaikkan air dengan kapasitas 50 liter per detik. Air baku berasal dari Sungai Progo yang pengolahannya di Banjaroya Kalibawang dengan kapasitas 100 liter per detik.

Menurut dia, upaya penyediaan kebutuhan air bersih tersebut sekaligus bisa menjadi pendukung pengembangan kawasan strategis Borobudur.

"Sekarang jaringannya sudah sampai wilayah Kota Kecamatan Samigaluh. Kami akan naikkan lagi ke Gunung Kucir yang merupakan lokasi tertinggi, sehingga akan bisa menjangkau seluruh wilayah," Bupati Kulon Progo menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya