Liputan6.com, Magelang - Pengamanan objek wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ditingkatkan pascateror bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis pagi 14 Januari lalu.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho membenarkan usai serangan teroris di Ibu Kota, pengamanan Candi Borobudur diperketat. Rincinya, jumlah personel untuk malam hari ditambah 10 orang, sedangkan pada siang hari ditambah 2 kali lipatnya.
"Kami sudah koordinasi dengan Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), untuk pintu masuk pengunjung dipersempit. Semua melalui pintu utama," ucap Zain di Magelang, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (16/1/2016).
Sementara itu Kepala Unit TWCB Chrisnamurti Adiningrum mengatakan, pascaledakan di Jakarta, pihaknya langsung meningkatkan pengamanan di Candi Borobudur.
Baca Juga
Selain itu, imbuh Chrisnamurti, pihaknya bekerja sama dengan Polsek Borobudur, Koramil, Balai Konservasi Borobudur, maupun Polres Magelang terkait dengan peningkatan pengamanan tersebut.
"Kami tadi melakukan meeting bersama menyangkut apa saja yang harus kami lakukan. Kemudian langkah antisipasi terhadap ancaman teror di Borobudur. Kami melakukan penambahan personel pengamanan," beber dia.
Chrisnamurti menuturkan, penambahan personel terutama di pintu-pintu masuk. Petugas juga memeriksa barang bawaan pengunjung maupun mobil-mobil yang masuk area Candi Borobudur.
"Kami juga melakukan pemantauan langsung terhadap para pengunjung di TWCB dari ruang kerjanya melalui CCTV," sambung dia.
Menyinggung jumlah pengunjung, Chrisnamurti mengakui kejadian di Jakarta sedikit banyak ada dampaknya. Sebab, keamanan dengan pariwisata selalu ada kaitannya.
"Pengunjung yang sudah reservasi di Manohara untuk melihat 'sunrise' di Candi Borobudur banyak yang membatalkan," ungkap dia.
Chrisnamurti menjelaskan, total pengunjung di Candi Borobudur pada Kamis 14 Januari lalu mencapai 7.215 orang, sedangkan pada Rabu pengunjung 5.671 orang.
Advertisement