Saingan Baru Mi Ayam Tumini, Si Ayam Jago Kuah Keruh

Mi dibuat sendiri. Begitu juga dengan kuah dan kaldunya yang kaya rempah.

oleh Yanuar H diperbarui 06 Sep 2016, 10:03 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 10:03 WIB
mi ayam cap jago
(Yanuar H/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Mi ayam menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Setiap daerah memiliki jagoannya masing masing.

Seperti Kota Yogyakarta yang memiliki jagoan, Mi Ajam Tjap Djago. Kuah yang sedikit keruh bikin rasa makanan ini makin istimewa.

"Arti namanya kan mi ayam itu identik dengan mangkok gambar jago. Kalau dari arti filosofinya kan jagoan. Bisa ayam jago, juga bisa sebagai jagoan," kata pemilik warung mi ayam, Anggakara Surya Mahutama, di Yogyakarta, Minggu, 5 September 2016.

Anda bisa menjumpai warung mi ayam ini di Jalan Moses Gatotkaca C4 Yogyakarta. Tidak jauh dari kampus Sanata Dharma Yogyakarta.

(Yanuar H/Liputan6.com)

Angga mengatakan mi ayam bikinannya menggunakan mi gepeng yang membuatnya lebih lembut saat dimakan. Mi buatannya cenderung mirip dengan mi yamin. Sementara ayamnya ia pakai ayam bacem ala kampung.

"Mungkin secara terlihat mata enggak ada bedanya, tapi kombinasi ayam dan mi kita produksi sendiri. Semua bikin sendiri. Enggak ngambil. Makanya rasanya yang bikin beda," ujar dia.

Angga mengaku, selain mi, kuahnya juga jadi penentu rasa mi ayam jagoannya. Kaldunya agak sedikit kental membuat rasa kuahnya mantap di lidah

"Bakso goreng dan ceker juga karena empuk. Kuahnya agak keruh pakai rempah, kaldu kuat juga. Kita buat kaldu sendiri," tutur dia.

Angga mengaku sempat melakukan riset mi ayam di Jogja sebelum merintis usahanya, salah satunya dilakukan terhadap mi ayam Tumini. Walaupun baru dibuka Maret 2016 lalu, respons masyarakat cukup tinggi.

"Sehari bisa sampai 100 mangkok," ucap Angga.

"Harganya Rp 8 ribu-12 ribu, harga mahasiswa. Tapi ada juga yang Rp 15 ribu. Di sini muat 24 orang, kalau penuh ya nunggu," ujarnya.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya