Sakit Hati dan Dendam Pemicu Innova Dilempar Granat di Aceh

Otak tersangka pelemparan granat di mobil Innova yang tengah melaju di jalan itu adalah istri siri seorang anggota DPRK Bener Meriah, Aceh.

oleh Windy Phagta diperbarui 19 Sep 2016, 21:34 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2016, 21:34 WIB
Minibus Meledak Diduga Granat
Satu korban harus dirujuk ke Rumah Sakit Datu Beru, Takengon Aceh Tengah karena kondisinya kritis.

Liputan6.com, Banda Aceh - Ledakan granat dalam mobil Toyota Innova di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, ternyata diduga berkaitan dengan hubungan asmara dan dendam pribadi. Yakni, antara MI anggota DPRK Bener Meriah dan istri sirinya, SZ.

Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Goenawan mengungkapkan, kasus pelemparan granat ini diduga sebagai upaya pembunuhan berencana. SZ adalah tersangka otak pembunuhan atau pemberi perintah pelemparan granat.

"SZ melakukan hal ini lantaran sakit hati dan dendam lama. SZ merupakan otak pelaku dibantu AF sebagai eksekutor yang kini masih buron," ucap Goenawan saat jumpa pers di Mapolda Aceh, Kota Banda Aceh, Senin (19/9/2016).

Ia menjelaskan, AF pegawai swasta berusia 26 tahun adalah adik SZ. Sebelum pelemparan granat, SZ meminta adiknya AF mengikuti mobil dinas MI yang ditumpangi istri pertamanya.

"Pengakuan SZ, ia perintahkan AF untuk membalas sakit hati kakaknya, terutama pada Aulia Fahmi (sopir), karena ada masalah pribadi," Goenawan menambahkan.

Tujuh orang terluka setelah mobil Toyota Innova yang mereka tumpangi meledak saat melaju di jalan lintas Bireuen-Takengon, Provinsi Aceh. Tepatnya terjadi di Desa Menderek, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu, 19 September 2016, sekitar pukul 16.30 WIB.

Dua korban kritis akhirnya meninggal dunia akibat ledakan granat jenis manggis di dalam mobil Innova tersebut. Yakni, bocah lima tahun dan sang sopir, Aulia Fahmi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya