Liputan6.com, Bandung - Bayi kembar dempet Gina 1 dan Gina 2 berhasil dipisahkan tim medis Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung melalui operasi yang berlangsung selama 1,5 jam. Meski begitu, tim dokter masih bersiaga hingga sepekan ke depan hingga masa kritis bayi asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, itu terlewati.
Ketua Tim Medis RSHS Dadang Sjarief Hidajat mengatakan, penerapan status siaga ini guna mengantisipasi adanya pendarahan ataupun kelainan sirkulasi lainnya pada bayi kembar dempet dada dan perut itu. Meski begitu, dokter menyatakan kondisi umum kedua bayi sehat.
"Operasi ini adalah operasi yang sangat besar, sehingga menimbulkan trauma yang besar sekali. Apalagi, untuk bayi yang satunya lagi yang mengalami tetralogi espalog, yaitu keadaan dimana terjadi empat kelainan yang mendasar pada paru-paru, yang menyebabkan bayi ini menjadi selalu kebiruan atau yang dinamakan cyanotic cell," ujar dia, Selasa, 27 September 2016.
Baca Juga
Dadang mengatakan, untuk mengatasi kebiruan pada salah satu bayi kembar dempet asal Ciamis yang berhasil dipisahkan, saat ini operasi tahap kedua sedang dilakukan. Tim medis menyatakan sebuah alat dipasang terhadap bayi tersebut.
Dia menjelaskan, pemasangan alat bantu untuk mengatasi kebiruan pada bayi ini diputuskan usai melakukan pengamatan selama seperempat jam dan 30 menit, kebiruan pada bayi ini terus menerus terjadi.
Kebiruan pada bayi ini biasanya terjadi saat menangis. Warna kebiruan terlihat di bibir, kuku, dan lidah. Selain itu, wajah bayi tampak pucat dan biru, ujung tangan dan kaki juga kuku terlihat kebiruan akibat kurangnya aliran darah. Biasanya hal itu disebabkan adanya gangguan pada jantung.