Liputan6.com, Malang - Kebakaran melanda Pasar Besi Comboran di Jalan Prof M Yamin, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis malam tadi. Diperkirakan lebih dari 24 bedak atau kios di Los A terbakar dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Api kali pertama diketahui sekitar pukul 20.45 WIB oleh seorang warga sekitar. Saksi pun segera menghubungi pemadam kebakaran yang beruntungnya berkantor tak jauh dari lokasi kejadian. Lebih dari enam unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.
Selain berisi besi bekas, di dalam pasar juga banyak dipenuhi kabel yang mudah terbakar. Namun, api tak menjalar ke permukiman padat penduduk yang berada persis di belakang pasar.
Hampir dua jam kemudian api berhasil dipadamkan petugas. Namun, belum bisa dipastikan penyebab utama munculnya api yang kemudian membakar bedak-bedak tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Junaidi, salah seorang pemilik bedak datang ke lokasi untuk melihat kondisi toko miliknya. Ia mengaku baru tahu pasar terbakar usai dihubungi rekannya.
"Tadi ditelepon teman, kasih tahu pasar terbakar. Saya jual suku cadang mobil bekas, kerugian bisa lebih dari Rp 100 juta," ujar Junaidi di lokasi kejadian.
Adapun Kapolsek Klojen AKP Andi Yudha mengatakan, pihaknya masih menggelar penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran pasar tersebut.
"Belum bisa dipastikan apa yang jadi penyebabnya. Hasil penyelidikan baru bisa diketahui besok (Jumat, 14 Oktober 2016)," kata Andi di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan dan Penertiban Dinas Pasar Kota Malang Eko Syah mengatakan, aliran listrik di pasar selalu dimatikan sejak pukul 17.00 WIB, usai aktivitas di pasar berakhir.
"Kami tak bisa menduga apakah api disebabkan hubungan pendek arus listrik atau karena apa. Kami menunggu hasil penyelidikan petugas," kata Eko.
Dinas Pasar Kota Malang juga belum memiliki solusi terhadap nasib pedagang yang kiosnya terbakar. Saat ini fokus utama lebih pada pemadaman dan memastikan api tak akan menyala kembali. "Besok (Jumat, 14 Oktober 2016) akan kami putuskan soal solusi ke pedagang. Terpenting sekarang memastikan api tak menyala lagi," Eko menandaskan.