Serunya Gigit Bareng 2.000 Tusuk Satai Klatak

Pengunjung harus memakan satai tersebut secara bersama-sama walaupun harus menunggu ribuan orang yang masih mengantre.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 31 Okt 2016, 08:08 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2016, 08:08 WIB
Sate Klatak
Sebanyak 2.000 porsi sate klatak dibagikan dalam Silatnas Peternak Kambing 2016 di Pasar Seni Gabusan Bantul, DIY. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Bantul - Sebanyak 2.000 porsi satai klatak dibagikan dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Peternak Kambing 2016 di Pasar Seni Gabusan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Uniknya, ketika sudah mendapatkan satai klatak, pengunjung harus memakan satai tersebut secara bersama-sama walaupun harus menunggu ribuan pengunjung lainnya yang masih mengantre.

Ada seorang pengunjung yang ditegur panitia acara karena nyaris menggigit satai klatak yang sudah diterimanya. Dia pun menggerutu. "Selak adem (keburu dingin), mas," ucap dia di Bantul, Minggu siang, 30 Oktober 2016.

Seporsi satai kambing yang ditusuk dengan jeruji tersebut dapat diperoleh dengan menukarkan voucer yang sudah dibagikan sejak dua hari lalu. Satu porsi terdiri atas dua tusuk.

Salah seorang warga asal Jogja yang sengaja datang ke Bantul untuk menikmati satai klatak gratis sempat kecewa. Sebab, ia belum mengantongi voucer sama sekali.

"Saya kira ini gratis tidak pakai voucer karena informasi dari media sosial bilangnya tidak pakai voucer," ujar ibu dari satu anak ini.

Beruntung, seseorang memberikannya voucer secara cuma-cuma, sehingga ia pun bisa ikut mengantre untuk mendapatkan satai.

Sekretaris Panitia sekaligus Sekjen Perserikatan Peternak Kambing Domba Yogyakarta (PPKDY) Sofyan Tsauri menuturkan pembagian satai klatak merupakan acara puncak dari silatnas yang digelar selama dua hari, 29-30 Oktober 2016.

Sebanyak 2.000 porsi sate klatak dibagikan dalam Silatnas Peternak Kambing 2016 di Pasar Seni Gabusan Bantul, DIY. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Tujuannya, untuk silaturahmi dan berbagi pengetahuan soal manajemen peternakan kambing dan domba yang baik dan benar, mulai dari pakan, penggemukan, pemasaran, dan prospek untuk akikah.

Kegiatan ini, tutur dia, diikuti 400-an peternak kambing domba se-Indonesia yang diinisiasi oleh lima asosiasi peternak kambing HPDKI, Aspekpin, Perkanas, Aspakin, dan PPKDY. Penyelenggaraannya sendiri sudah memasuki tahun keempat.

"Satai klatak dipilih karena merupakan ikon dari tuan rumah," ujar dia.

Kambing yang diikutkan festival ada dua jenis. Kambing perah terdiri atas tiga ras, yakni kambing Kaligesing, Saanen, dan Senduro Sapera. Serta, kambing daging meliputi ras Cross Boer, domba, mega, dan merino.

Sofyan tidak menampik jika ada salah komunikasi dalam mempromosikan kegiatan menyantap bareng satai klatak. Panitia sebenarnya tidak berniat mempublikasikan acara ini sebelum hari-H. Akan tetapi, ada orang yang memasang informasi di media sosial perihal pembagian satai klatak gratis. "Padahal seharusnya pakai voucer," ia memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya