11 Penambang Masih Tertimbun, Zumi Zola Doakan Cepat Dievakuasi

Gubernur Zumi Zola mengaku sudah melihat langsung lokasi tambang tempat 11 pekerja tersebut tertimbun.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Okt 2016, 21:01 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2016, 21:01 WIB
Gubernur Zumi Zola
Gubernur Zumi Zola didampingi Bupati Adirozal saat meninjau lokasi jalur evakuasi di kawasan Kabupaten Kerinci. (Liputan6.com/Bangun Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan evakuasi 11 penambang liar emas yang terjebak di dalam lubang galian tambang di Kabupaten Merangin, berlanjut meski masa pencarian tujuh hari sudah lewat.

"Kami semua akan berupaya, dan memang apa yang kita kerjakan ini tidak mudah. Kita sama-sama berdoa semoga semua korban bisa dievakuasi," ucap Zumi Zola di Jambi, Minggu (30/10/2016), seperti dilansir Antara.

Sebanyak 11 penambang emas terjebak di dalam lubang galian sejak Senin, 24 Oktober 2016. Namun, hingga memasuki hari ketujuh, para korban belum berhasil dievakuasi.

Penambang emas ilegal atau biasa disebut penambangan emas tanpa izin (peti) itu menambang dengan membuat lubang antara 30-50 meter. Mereka diduga menggali air masuk ke lubang tambang yang tepat di bawah Sungai Batang Merangin dengan kedalaman tujuh meter dan lebar sekitar 20 meter.

Lokasi yang menjadi tambang emas tersebut tepatnya berada di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Merangin.

Gubernur Zumi Zola mengaku sudah melihat langsung lokasi tambang tempat 11 pekerja tersebut terjebak dan tertimbun. Dia mengatakan lubang para pekerja hanya bisa dilalui satu orang saja. Buat memutar badan pun tidak bisa dan keluar harus dengan gerakan mundur.

"Curah hujan tak kunjung berhenti pompa air yang disediakan sudah tidak memungkinkan lagi, airnya tidak berkurang-kurang. Tapi kita terus berusaha dengan opsi-opsi lain, kemungkinan di seberang sungai akan digali dengan menggunakan alat berat," Zumi menjelaskan.

Menurut Zumi, kegiatan tambang emas ilegal ini sudah disampaikannya kepada Kapolri dan menteri terkait untuk dapat mencarikan solusi.

"Kita sudah sampaikan ke Kapolri dan menteri terkait tentang kenyataan di lapangan. Pemerintah sudah melarang untuk tidak melakukan aktivitas tambang emas yang merusak lingkungan. Di mana air sungai tercemar dan mempunyai risiko yang sangat tinggi seperti kejadian sekarang ini," ujar dia.

Gubernur Jambi juga akan mengkaji aktivitas tambang emas di wilayahnya secara umum. Namun, nantinya, aktivitas tersebut diharapkan tidak merusak dan mencemari lingkungan. Serta, terjamin dari sisi keselamatan dan hasilnya menyejahterakan rakyat.

"Ini jadi pelajaran kita khususnya semua masyarakat yang melakukan aktivitas ini. Logikanya menggali di bawah sungai yang deras itu risikonya sangat besar sekali. Kita lihat tadi ada lubang setiap pinggiran sungai, tak terpikirkan oleh kita gimana musibahnya," Zumi Zola menandaskan.

Sementara itu, Bupati Merangin AL Haris juga mengatakan setelah memasuki tujuh hari dan evakuasi sebelas penambang emas liar tersebut belum berhasil, maka proses evakuasi diperpanjang lagi selama satu pekan ke depan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya