Polda Banten Turunkan Tim Asmaul Husna di Demo 4 November

Pasukan Brimob Polda Banten berjumlah 125 personel itu diberi nama Kesatuan Asmaul Husna, mengamankan demo dengan bermodal zikir.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 03 Nov 2016, 09:05 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 09:05 WIB
20161014-Ribuan Massa Demo Ahok di Depan Balai Kota-Jakarta
Massa dari ormas Islam berorasi menyampaikan kecaman terhadap Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/10). Mereka berdemonstrasi terkait pernyataan Ahok yang dinilai menyinggung satu golongan masyarakat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Serang - Satu kompi Brimob Polda Banten diperbantukan mengamankan demonstrasi menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 4 November mendatang. Langkah persuasif pun disiapkan, yakni mempersenjatai dengan zikir bila terjadi keributan saat demonstrasi tersebut.

"Jika situasi panas, mereka yang tampil dengan berzikir. Jadi kita melawan aksi ini tidak dengan pentungan, tapi dengan zikir," ucap Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Rabu, 2 November 2016.

Karena itu, pasukan berjumlah 125 personel itu diberi nama Kesatuan Asmaul Husna (Nama-nama mulia Tuhan). "Kita kirim dari Brimob dengan nama rombongan Asmaul Husna ke Jakarta. Tugas mereka di sana ketemu dengan kawan-kawan yang akan unjuk rasa," ujar Listyo Sigit.

Kapolda yang akrab disapa Sigit ini pun mengaku terus berkomunikasi secara intens dengan para pimpinan pondok pesantren (ponpes), kiai, ulama, dan tokoh masyarakat agar menyalurkan aspirasinya di wilayah Banten saja.

"Kami selalu berikan info, bila perlu tidak ke sana (Jakarta). Aspirasi sampaikan saja di wilayah kita. Untuk pengamanan di sini (Banten) juga kita sudah siapkan. Untuk mengantisipasi saja di sini," katanya.

Sejumlah ormas Islam disebut-sebut akan menggelar demonstrasi besar-besaran pada 4 November 2016 di Istana, Balai Kota DKI Jakarta, dan sejumlah kota.

Unjuk rasa tersebut menuntut agar aparat hukum menindak tegas dan menangkap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terkait kasus dugaan penistaan agama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya