Ayo Dukung Lombok di Kompetisi Wisata Halal Internasional

Dua destinasi di NTB masuk kandidat kompetisi wisata halal internasional

oleh Hans Bahanan diperbarui 05 Nov 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2016, 08:00 WIB
Wisata Halal Lombok Lengkapi Kekayaan Pesona Indonesia
Keberadaan wisata halal justru melengkapi wisata konvensional yang telah ada dan menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan untuk berlibur.

Liputan6.com, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memastikan dua destinasi yang diplot sebagai peraih nominasi wisata halal dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA)2016 akan masuk sebagai 5 besar.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal mengatakan para stackholder pariwisata terus menerus memberikan vote agar Lombok terpilih sebagai pemenang.

"Kita lagi betul-betul berjuang untuk memastikan kita masuk dalam lima besar dulu sampai 6 November." ujar Faozal, Rabu (2/11/2016) lalu.

Faozal mengatakan, saat ini kompetisi wisata halal terbilang cukup bersaing dan tak semudah tahun lalu pada ajang World Halal Travel Summit 2015 (WHTS15). Jika tahun lalu konsep ini terdengar asing, namun saat ini wisata halal sangat familiar dan beberapa daerah di Indonesia sudah mulai mengembangkan konsep ini.

Tidak hanya di Indonesia, bahkan negara pesaing seperti Turki, dan Malaysia juga terus menerus mengembangkan konsep wisata Islami ini. Hal itu dikarenakan tingginya minat pasar sejak dibukanya kompetisi WHTS15

Sehingga, kata dia, pada WHTA2016 ini seluruh negara yang destinasi masuk sebagai nominator juga sama sama berjuang dengan persaingan penuh untuk memenangkan ajang bergengsi tingkat dunia ini.

"Ini menandakan pasar halal sudah menjadi trend dunia dan sekarang kita sedang berupaya agar bisa mencapai 100 ribu vote sebagai syarat masuk menjadi dua atau tiga besar," tandas Faozal.

Dua destinasi wisata Pulau Lombok yaitu Lembah Sembalun dan Hotel Novote berhasil masuk sebagai nomintor pada ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016.

Lembah Sembalun terpilih sebagai nominator destinasi bulan madu ramah wisatawan muslim terbaik dunia dan Resort Novotel, Kuta, Lombok sebagai pantai ramah wisatawan muslim terbaik.

Target 100 Ribu Vote

3 Provinsi Ini Dominasi Anugerah Wisata Halal Nasional 2016
Pilihan destinasi wisata halal di Indonesia kian beragam sebab semakin banyak provinsi di Indonesia yang meraih penghargaan wisata halal.

Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan universitas untuk memberikan voting kepada Lombok agar memenangkan ajang wisata halal World Halal Tourism Award (WHTA) 2016.

"Kami tak henti-hentinya bersosialisasi dan meminta kepada pihak sekolah untuk mem-vote Lombok. Kami yakin dengan cara ini, Lombok bisa menangkan wisata halal," ujar Lalu Hasanudin, Anggota BPPD NTB.

Hasan mengaku dengan digaetnya para pelajar kelas menengah ini, target untuk meloloskan pulau Lombok hingga masuk sebagai nominator 5 Besar pada 9 November 2016 akan mudah dicapai.

Selain siswa, pihak BPPD juga menggandeng beberapa mahasiswa dari berbagai universitas untuk membantu melakukan voting. Para mahasiswa ini diberikan ruangan khusus di kantor BPPD yang tersedia jaringan wifi.

Cara yang dilakukan mahasiswa ini adalah, membantu BPPD NTB mensosialisasikan vote Lombok dengan menggunakan berbagai kanal media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain sebagainya.

"Dengan menggunakan cara sosialisasi itu, setiap harinya masuk sekitar 7000 vote untuk Lombok. Target kita 100.000 vote sebelum 7 November 2016 insya Allah terpenuhi sehingga Lombok bisa masuk pada nominasi 5 besar," ucap Hasan.

Target Brunei Darussalam

Kampanye Wisata Halal
Kampanye wisata halal yang tidak kalah meriah dengan kampanye pilkada.

Setelah berhasil menggaet wisatawan Malaysia, pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berencana menggaet pasar negara Brunei untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan sekaligus promosi wisata.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal, mengatakan potensi Brunei untuk melambungkan tingkat kunjungan wisatawan ke NTB sangat tinggi dikarenakan Brunei jarang memiliki fasilitas wisata.

"Brunei memiliki penduduk dengan pendapatan perkapita terbesar di asia, fasilitas di negaranya sangat minim, sehingga masyarakat Brunei keluar mencari suasana baru," ujar Faozal

Potensi utama yang harus digaet dari negara terkecil di Asia ini, kata Faozal adalah pada masa libur panjang. Dimana, masa libur panjang masyarakat Brunei hampir sama dengan eropa yaitu dua kali setahun.

Selain itu, maskapai Royal Brunei juga dinyatakan sangat mampu untuk menarik wisatawan dari negara eropa karena maskapai tersebut merupakan maskapai SkyTeam yang menyambungkan dengan negara negara lainnya di Eropa.

"Maskapai Royal Brunei bisa mengakses dunia. Dan kita sudah menjajaki untuk membuka rute penerbangan langsung 'Direct Flight' Brunei-Lombok," tutur Faozal.

Faozal menambahkan, kerjasama pasar wisata dengan Brunei untuk mendatangkan wisatawan dinilai tidak terlalu sulit. Ia mengumpamakan Brunei seperti Malaysia yang awalnya dinilai sulit untuk menjajaki kerja sama pariwisata namun akhirnya bisa.

"Ketika awal jual pasar wisata Lombok di Malaysia 2012-2013 orang Malaysia tertawa karena saat itu banyak permasalahan namun akhirnya berhasil juga. Begitu juga dengan Brunei, saya rasa tidak terlalu sulit karena karakter Brunei sama dengan Malaysia, sama-sama Melayu juga," tandas Faozal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya