Gempa Sangihe Bikin Panik Warga Manado hingga Ternate

Di Kota Manado pengunjung berhamburan keluar pusat perbelanjaan.

oleh Yoseph IkanubunHairil Hiar diperbarui 10 Jan 2017, 20:13 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 20:13 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Manado - Ratusan warga Kota Manado, Sulawesi Utara, yang memadati sejumlah pusat perbelanjaan di kawasan Boulevard, Selasa siang tadi, lari berhamburan. Mereka merasakan guncangan gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter (SR).

"Warga pada lari berhamburan keluar dari mal, karena merasakan guncangan gempa," ucap Sandra Rembet, warga yang sedang berada di Megamall, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Manado.

Kejadian berlangsung cepat. "Tiba-tiba saja ada guncangan, namun tidak berlangsung lama," ujar dia.

Situasi di sejumlah kawasan di Manado, juga kembali normal, termasuk di pusat-pusat perbelanjaan yang memang lokasinya di pinggiran laut. "Kami sempat khawatir ada potensi tsunami, namun ternyata tidak," tutur Sandra yang mengaku bisa mengakses laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulut.

Kepala Stasiun Geofisika Manado, Irwan Slamet mengungkapkan, gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Laut Sulawesi. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 14.13 Wita dengan kekuatan 7,3 SR dengan episentrum terletak pada koordinat 4.44 Lintang Utara dan 122.70 Bujur Timur.

"Ini pada kedalaman 618 kilometer dengan lokasi pusat gempa diperkirakan berjarak 322 km sebelah barat laut Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara," ujar Irwan, Selasa (10/1/2017).

Terasa di Kaltim hingga Maluku Utara

Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan cukup kuat di Kabupaten Sangihe, sebagian Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara dengan skala intensitas II SIG (III-IV MMI). Guncangan juga dirasakan dengan skala intensitas I-II SIG (II-III MMI) di kota dan kabupaten lainnya di Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

"Di daerah-daerah yang disebutkan di atas, guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang," kata dia sembari menambahkan, untuk sementara belum ada laporan kerusakan dan korban.

Dia mengatakan pula, hingga pukul 16.00 Wita sudah terjadi aktivitas gempa bumi susulan sebanyak satu kali.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai diimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," ia mengimbau.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini termasuk gempa bumi dalam akibat aktivitas tektonik intra-plate di zona transisi pada mantel bumi antara mantel atas dan mantel bawah di Laut Sulawesi.

"Sehingga dikategorikan tidak berpotensi memicu terjadinya gelombang tsunami. Beberapa kota dirasakan lebih kuat mencapai IV MMI dikarenakan kondisi lokal setempat berada pada endapan sedimen tebal di permukaan," ia memungkasi.

Warga Ternate Panik

Tak hanya di Kota Manado. Gempa di Sangihe, Sulut, berkekuatan 7,3 SR juga membuat panik sebagian warga Kota Ternate, Maluku Utara.

Muhlis Ibrahim, warga Kelurahan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara, mengatakan goyangan gempa bumi tersebut dirasakan cukup kuat.

"Iya dalam rumah tadi goyangannya kuat. Semua keluar dari rumah," kata Muhlis kepada Liputan6.com, Selasa.

Adapun Kepala BMKG Ternate Sulimin mengatakan lokasi gempa bumi tersebut berada di 322 km barat laut Kepulauan Sangihe, Sulut. Dia mengatakan, gempa 7,3 SR sangat terasa di kota berslogan "Bahari Berkesan" itu karena jarak dengan pusat gempa relatif dekat.

Meski begitu, gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. "Sejauh ini belum ada laporan adanya korban dan kerugian material," Sulimin memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya