Ratusan Pohon Tumbang Bikin Listrik Padam di Manado

Pohon tumbang akibat terjangan angin kencang yang melanda Manado dan sekitarnya.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 09 Jan 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2017, 09:00 WIB
Ratusan Pohon Tumbang Bikin Listrik Padam di Manado
Pangkal pohon tumbang adalah terjangan angin kencang yang melanda Manado dan sekitarnya. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Angin kencang disertai hujan deras yang menerjang wilayah Sulawesi Utara (Sulut), Minggu, 8 Januari 2017 sejak siang hingga sore hari. Akibatnya, ratusan pohon tumbang dan menghantam jaringan listrik. Gangguan listrik pun dialami warga hingga berjam-jam.

"Terdapat 36 titik penyulang padam akibat terpaan hujan disertai angin kencang. PLN Suluttenggo masih berusaha melakukan penormalan penyulang yang padam. Kami amankan terlebih dulu pohon-pohon besar yang tumbang dan menimpa jaringan utama," kata Deputy Manager Humas PLN Wilayah Suluttenggo Jantje Rau di Manado, Minggu malam.

Jantje mengungkapkan, puluhan pohon besar tumbang di sekitar jalan protokol pusat Kota Manado, seperti di Jl Ahmad Yani, dan Jl Sam Ratulangi. "Akibatnya, jaringan yang terkena pohon tumbang mengalami gangguan listrik sehingga terjadi padam," ujar dia.

Selain di pusat Kota Manado, beberapa daerah sekitar Kota Manado juga mengalami pemadaman akibat pohon tumbang. Di antaranya, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, hingga Kabupaten Minahasa Selatan. Bahkan, ruas jalan utama yang menghubungkan Kota Manado dengan Kota Tomohon sempat terputus akibat ada pohon yang tumbang.

"Pohon itu juga menghantam jaringan listrik, sehingga petugas lapangan kami langsung bekerja memulihkan kondisi," ujar Jantje.

Jantje mengatakan, atas kondisi itu, pihaknya mohon pengertian pada seluruh pelanggan yang terganggu. "Tim Pelayanan Teknik PLN Suluttenggo Area Manado sedang melakukan penyisiran dan perbaikan di lapangan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya, semoga hujan angin segera berakhir, dan pasokan listrik secepatnya kembali pulih," ujar Jantje.

Padamnya 36 titik penyulang itu menyebabkan gangguan listrik terjadi dalam kisaran 1 – 5 jam. Hingga Minggu malam, pihak PLN masih berupaya memulihkan sistem kelistrikan di Sulut.

"Sejak pukul 13.00 Wita sudah padam dan listrik baru menyala kembali sekitar jam 18.00 Wita. Ada konfirmasi dari pihak PLN, bahwa tiang listrik roboh karena angin kencang," ungkap Imelda Waroka, warga Kelurahan Kinali, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa.

Bikin Macet Jalan

Ratusan Pohon Tumbang Bikin Listrik Padam di Manado
Pangkal pohon tumbang adalah terjangan angin kencang yang melanda Manado dan sekitarnya. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Akibat pohon-pohon tumbang di sejumlah titik di Kota Manado, kemacetan tak terhindarkan. Kemacetan itu terjadi di antaranya di Jl Ahmad Yani, Jl Diponegoro, dan Jl Sam Ratulangi. Tim SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado sibuk menormalkan ruas jalan yang terhambat itu.

"Kami kesulitan memindahkan batang-batang pohon yang tumbang ini. Karena memang usia pohon yang sudah tua," ujar Jerry Rantung, warga Kelurahan Sario, Kota Manado, yang ikut membersihkan ruas jalan dari tumpukan batang-batang pohon.

Tak hanya ruas jalan yang tertimba pohon tumbang, rumah warga di jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea rusak di bagian atap setelah tertimpa pohon roboh sekitar pukul 13.00 Wita.

"Untung saja tidak ada korban jiwa. Hanya bagian atap rumah yang roboh," ujar Fendy Umboh, warga Kelurahan Tanjung Batu.

Menurut Kasie Obsinfo Stamet Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sam Ratulangi Manado Sutikno, dari data citra satelit Hinawari 8, pertumbuhan awan-awan konvektif menjadi pemicu angin kencang serta hujan lebat.

"Lintasannya memang Sulawesi Utara, khususnya Manado dan sekitarnya yang diterjang angin kencang," ujar Sutikno.

Sebelumnya, pihak BMKG merilis peringatan dini cuaca ekstrem yang menerjang Sulut sejak pukul 12.55 Wita di wilayah Kota Manado, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Minahasa. Kondisi itu berlangsung hingga pukul 16.00 Wita dan meluas ke wilayah Kota Tomohon, Kabupaten Bolmong Utara, Bolmong, Kotamobagu, dan Minahasa Utara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya