Hadiah Spesial bagi Bayi Korban Kecelakaan Usai Operasi Kepala

Bayi Tsaqif (5 bulan), korban kecelakaan lalu lintas, sempat alami koma dan gagal napas sebelum kemudian jalani operasi besar di kepalanya.

oleh Yanuar H diperbarui 23 Jan 2017, 15:02 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 15:02 WIB

Liputan6.com, Yogyakarta - Muhammad Tsaqif Dirga Krisnawan (5 bulan), bayi yatim piatu korban kecelakaan lalu lintas, akhirnya pulang ke rumah hari ini setelah sebulan dirawat di rumah sakit. Operasi kepala yang dijalani bayi Tsaqif berhasil dilaluinya dengan baik.

Menurut Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUP Sardjito Trisno Heru Nugroho, perkembangan kesehatan Tsaqif dengan cepat membaik pasca-operasi di kepala. Tim dokter saat itu memasang selang sebagai saluran pembuangan cairan yang menyumbat otaknya menuju perut.

"Artinya, anak ini sehat sampai umur 10 tahun nanti akan ada pembedahan di lambung," kata Trisno di ruang instalasi anak Melati 3 RSUP Dr Sardjito, Senin (23/1/2017).

Ia menerangkan, selang yang terpasang di tubuh Tsaqif saat ini hanya sebagai alat bantu sementara. Pada usia 10 tahun nanti, sesuai perkembangan organ dan tubuh, Tsaqif akan kembali menjalani pembedahan untuk disambung dengan selang baru.

"Harapannya nanti normal seperti anak-anak yang lain. Ini mukjizat karena dia ngalami subdural kemoragic. Artinya, pendarahan otak luar biasa," kata dia.

Heru mengatakan kasus seperti Tsaqif sulit diatasi apalagi sebelumnya mengalami koma dan gagal napas. Menurut dia, kesembuhan itu berkat doa dari masyarakat yang ikut membantu kesembuhan Tsaqif seperti saat ini.

Selama perawatan di RSUP Dr Sardjito, warga dan pihak rumah sakit membantu penyembuhan kondisi Tsaqif dengan membebaskan biaya berobat dan memberikan donasi. "Uang dari dokter terkumpul Rp 140 juta sudah diberikan. Itu untuk di luar pengobatan," kata Heru.

Atas dukungan perawatan dan donasi, Kantun Basuki, paman Tsaqif, menyampaikan terima kasihnya. Ia menyebut kesembuhan Tsaqif sebagai mukjizat mengingat perjalanan pengobatan yang dilalui Tsaqif cukup berat.

"Awalnya ventilator bertahan satu minggu. Pas satu minggu, pas bisa melek. Selang lima hari bisa BAB, lalu dilakukan di ruang PICU. Selama tindakan di sana, tidak pakai alat bantu. Kemudian operasi karena ada penumpukan cairan dan lancar hasilnya bagus dan di bangsal semakin membaik dan bisa ngedot," tutur Kantun.

Tsaqif berhasil selamat dari maut setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Ayahnya meninggal di tempat, sedangkan ibunya menyusul ke alam baka setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Kematian kedua orangtuanya membuatnya kini yatim piatu bersama kakaknya yang masih berusia 13 tahun.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya