Benang Merah Riwayat Pelaku Aksi Klithih Yogya

Ada dua tips untuk menghindarkan anak-anak dari menjadi korban maupun pelaku klithih yang menyeramkan di Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 15 Mar 2017, 13:03 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 13:03 WIB
Klithih Yogya
Ada dua tips untuk menghindarkan anak-anak dari menjadi korban maupun pelaku klithih yang menyeramkan di Yogyakarta. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Aksi klithih yang menewaskan satu pelajar SMP Piri 1 Yogya Iham Bayu Fajar memaksa polisi makin giat berpatroli malam. Patroli malam itu intens dilakukan sejak aksi klithih marak di Yogyakarta sejak akhir tahun lalu.

Meski begitu, polisi meminta kepada para orangtua di Yogya untuk menjaga dan mengawasi anak anaknya, terutama saat beraktivitas di luar rumah. Menurut Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri, orangtua menjadi kunci nihilnya korban dan pelaku klithih di Yogya.  

"Kita sebenarnya kasihan dan prihatin. Kita warning ini masalah serius. Klithih ini kita sudah urusi ini siang malam, undang sekolah, guru BP, seluruh komponen gurunya, terutama orangtua yang betul-betul memperlakukan anaknya dengan penuh kasih kasih sayang," ujar dia saat hadir di Mapolresta Yogya, Selasa, 14 Maret 2017.

Dofiri mengatakan pihaknya juga sudah menggandeng pihak sekolah dan berbagai elemen untuk mengantisipasi kejadian serupa. Namun, aksi klithih oleh pelajar tetap saja terjadi. Menurut dia, selama ini para pelajar yang tertangkap karena melakukan aksi kekerasan karena jauh dari pengawasan orangtua.

"Rata-rata yang kami tangkap seperti pelaku kekerasan dan pembacokan di Jalan Kenari, Yogyakarta, ini jauh dari orangtua. Bahkan, ada yang berasal dari keluarga yang ayah dan ibunya sudah berpisah atau broken home," tutur Dofiri.

Hal senada diungkapkan Kapolresta Yogya Tommy Wibisono. Ia mengatakan semua pelaku klithih yang tertangkap polisi ini memiliki riwayat dari keluarga yang tak harmonis.

Baik eksekutor maupun pelaku lainnya memiliki riwayat yang sama. Rata-rata ayah dan ibunya sudah bercerai. Maka itu, ia meminta agar orangtua dapat berperan dengan memberikan kasih sayang.

"Intinya adalah peran orangtua. Jangan berikan motor atau mobil dan jangan izinkan keluar malam. Atau tinggal menunggu waktu jadi pelaku atau korban klithih," ujar dia.

Sebelumnya, seorang pelajar SMP bernama Ilham Bayu Fajar (16) tewas dibacok saat berboncengan dengan kakaknya yang merupakan pelajar SMA. Kedua orang itu sedang dalam perjalanan usai bermain biliar. Sebanyak tujuh pelaku klithih sudah berhasil ditangkap petugas Polresta Yogyakarta.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya