Liputan6.com, Yogyakarta - Aksi aksi kekerasan yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang di jalanan kembali terjadi di Yogya. Aksi kejahatan ini terjadi pada Minggu 12 Maret 2017 sekitar pukul 00.45 Wib.
Para pelaku menyebut kegiatannya dengan klithih. Istilah bahasa Jawa ini punya sebenarnya makna netral, yakni kegiatan semacam aksi mencari-cari atau mengais-ngais sesuatu di jalanan.
Aksi klitih ini membuat seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) meninggal dunia setelah ditusuk oleh sekelompok orang di sebelah Utara Kantor Balaikota Yogyakarta jalan Kenari Yogya.
Advertisement
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Akbar Bantilan, mengatakan korban meninggal bernama Ilham Bayu Fajar yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Korban saat itu membonceng kakaknya lalu diserang oleh sekelompok orang mengendarai motor.
Akibatnya korban mengalami luka tusuk di bagian dada kanan. Meski sempat dilarikan ke rumah Sakit namun pelajar SMP warga Banguntapan, Bantul meninggal dunia.
Baca Juga
"Korban ditusuk di bagian dada. Lukanya cukup dalam. Korban berboncengan dengan kakaknya, mereka pulang dari main biliar. Saat melintas di jalan Kenari mereka tiba-tiba dikejar oleh sekelompok orang dan diserang," ucapnya saat ditemui, Senin 13 Maret 2017.
Bantilan mengatakan pelaku diketahui lebih dari satu orang karena waktu itu rombongan motor berjumlah lima unit. Pihaknya sudah meminta keterangan saksi saksi terkaitlejadian ini. Ia juga sudah memeriksa cctv yang ada disekitar balaikota.
"Waktu berpapasan mereka tidak masalah namun setelah itu terjadi cekcok dan diserang," ujarnya.
Sementara itu Kapolresta Kombespol Tommy Wibisono S.I.K menegaskan pihaknya sudah berhasil ditangkap jajaran Team Polresta Yogyakarta. Ada lima yang berhasil diamankan dan ia meminta kepada pelakunlainnyabuntuk menyerahkan sendiri.
"Kami peringatkan bagi yg belum tertangkap menyerahkan diri atau kami buru dan kami kejar kalian" katanya.
Aksi serupa mengakibatkan korban meninggal terjadi di daerah Selopamioro, Imogiri, Bantul pada 12 Desember 2016 lalu. Satu orang meninggal akibat kejadian itu dan 9 orang pelaku ditangkap. Mereka masih berstatus pelajar.