Liputan6.com, Purwakarta - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat sekaligus Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjenguk Muhammad Fahri Assidiq (11), bocah penderita penyakit kerapuhan tulang atau osteogenesis imperfecta di kediamannya di Kelurahan Cipadung RT 02/04, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 8 April 2017.
Dedi yang sedang dalam perjalanan untuk menghadiri Rapat Kerja Daerah DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung itu menyempatkan menjenguk Fahri setelah membaca kondisi bocah itu lewat pemberitaan di salah satu media online nasional.
Melihat langsung kondisi Fahri yang hanya bisa berbaring, Dedi mengajak bocah yang bercita-cita masuk Pesantren Daarut Tauhid pimpinan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym itu berbincang. Ia memotivasi Fahri agar tetap yakin dan kuat untuk sembuh dari penyakitnya.
"Damang heula nya Fahri, kedah sehat, kedah sumanget, kan Fahri hoyong lebet pasantren. Jadi Fahri na kedah damang heula (Sehat dulu ya Fahri, harus sehat, harus semangat, kan Fahri mau masuk pesantren. Jadi Fahri harus sehat dulu)," ucap Dedi.
Baca Juga
Advertisement
Penyakit langka yang diderita Fahri, menurut ibunya Sri Astati Nursani (32) diidap anaknya itu diketahui sejak berusia 4 tahun. "Kalau anak saya batuk, pasti salah satu tulangnya ada yang patah atau bergeser," kata Sri.
Sri juga sempat menjelaskan kesulitan yang dialami olehnya selama mengobati Fahri. Bekerja sebagai penjual tisu keliling, ia selalu kekurangan biaya untuk mengobati putranya dan kebutuhan sehari-hari.
"Dicukup-cukupkan saja, utamanya untuk pengobatan Fahri, sisanya saya gunakan untuk makan sehari-hari," kata Sri.
Beban Sri kian berat karena ia menjadi tulang punggung keluarga satu-satunya setelah bercerai dari suaminya empat tahun lalu. "Alhamdulillah, ada Kang Dedi membantu, memberikan motivasi, bukan hanya berkunjung dan melihat anak saya tetapi juga membantu biaya pengobatan dan kebutuhan hidup," ujar dia.
Terkait bantuan itu, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi enggan menyebutkan nilai nominal uang yang diberikan. Ia hanya berharap, bantuan tersebut dapat mengurangi beban hidup Fahri dan ibunya dan meringankan beban biaya pengobatan yang selama ini harus dibayar secara rutin.
"Saya ke sini memberikan support saja, supaya ibunya bisa fokus untuk mengurus Fahri dan tidak memikirkan hal lain," beber Dedi.
Dedi pun memohon doa atas kesembuhan Fahri. Ia juga berharap bocah bertulang rapuh itu bisa tumbuh seperti anak-anak normal yang lain. "Cita-citanya ingin masuk pesantren. Insya Allah nanti kita fasilitasi," kata Dedi.