Liputan6.com, Kuningan - - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan sejumlah rekomendasi penanganan terkait jalan ambles di Desa Waled Asem, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Amblesnya jalan penghubung Kabupaten Kuningan menuju Kabupaten Cirebon itu terjadi akibat beban jalan yang terlalu berat dan debit air Sungai Cisanggarung meningkat.
Hal itu memicu amblesnya jalan sepanjang 60 meter dengan lebar 8,5 meter dan kedalaman empat meter. Dampaknya, arus kendaraan yang melintas di Jalan Raya Kuningan menuju Waled, Cirebon, lumpuh total dari kedua arah.
Advertisement
Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial, hal pertama yang direkomendasikan oleh pihaknya terhadap jalan ambles itu adalah material longsor harus segera dibersihkan dan waspada terhadap bencana susulan.
Baca Juga
"Jalur jalan kemudian harus segera diperbaiki dengan membuat tembok penahan pada dinding tebing jalan untuk mengantisipasi erosi lateral (pengikisan ke samping)," kata Ego Syahrial dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com, Selasa (25/4/2017).
Ego menambahkan, selain perbaikan dan pembuatan tembok penahan, saluran drainase harus pula ditata ulang agar aliran air tidak masuk ke dalam lokasi longsoran. Ego mengatakan jika aliran air masuk ke dalam lokasi longsoran, maka kondisi lereng akan terus tidak stabil.
Untuk memperkuat kondisi lereng itu, kata Ego, maka di kawasan tersebut harus ditanami berbagai tanaman berakar kuat dan dalam. Jika nantinya hujan turun kembali, keberadaan tanaman beakar kuat dan dalam tersebut melindungi kepadatan tanah.
"Pada waktu hujan ini, masyarakat yang tinggal di sekitar daerah rawan bencana dan pengguna jalan harus lebih waspada bila melalui jalur ini," ujar Ego.
Pemasangan rambu rawan bencana longsor oleh otoritas setempat, kata dia, juga sangat diperlukan untuk mengingatkan kembali dan meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat setempat pun harus diberikan pengetahuan untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah disertai gejalanya dalam upaya mitigasi bencana longsor.