Liputan6.com, Bengkalis - Padri, seorang petani karet di Kabupaten Bengkalis, Riau, menemukan seekor anak Harimau Sumatera tersesat di kebun miliknya. Anak harimau yang terpisah dari induknya itu dalam kondisi sakit. Terdapat luka yang sudah membusuk di bagian dagu, dada, dan jari kaki kanan anak harimau tersebut.
Kabar penemuan anak Harimau Sumatera yang terluka di perkebunan karet kawasan Desa Apiapi, Kecamatan Bukit Batu itu sampai ke kantor kepolisian sektor (polsek) setempat. Polisi kemudian berkoordinasi dengan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) setempat.
Saat dikonfirmasi, Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) BBKSDA Riau Dian Indriarti memperkirakan anak harimau itu berusia empat sampai enam bulan. Anak harimau itu diduga terpisah dari induknya, sehingga tersesat di kebun karet milik warga tersebut.
"Anak harimau ini ditemukan pada Kamis, 25 Mei 2017 sekitar pukul 11.52 WIB," ucap Dian di Pekanbaru, Jumat (26/5/2017).
Baca Juga
Dian menyebut anak binatang berkulit belang itu sempat mendapat perawatan di pusat kesehatan hewan setempat. Penanganan dilakukan oleh dokter hewan Edy Nuryanto selama beberapa jam hingga anak harimau kondisinya kembali pulih.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, anak harimau itu memiliki tinggi badan 50 centimeter (cm), panjang 80-120 cm, lingkar kepala 36 cm, panjang telinga 6 cm, lingkar badan 59 cm, serta jarak kaki depan dengan kaki belakang 35 cm dan lebar kaki 28 cm.
Anak harimau yang memiliki bobot tubuh 14 kilogram itu berjenis kelamin jantan. Kondisi badan saat ditemukan sangat lemah, mengalami dehidrasi, kurus, kelaparan, dan luka telah terinfeksi pada bagian dada, dagu, serta jari kaki kanan.
"Dalam perawatan sudah diinfus, kemudian injeksi bidon, pemberian obat pada bagian terinfeksi, sudah diberi susu, diberi injeksi biosalamin, dan injeksi antibiotik," ujar Dian.
Usai tindakan medis pertama, ia menyebut anak Harimau Sumatera itu langsung dibawa ke Kantor BBKSDA Riau di Pekanbaru, pada Jumat dini hari tadi pukul 03.00 WIB. Selanjutnya dilakukan perawatan lanjutan di Klinik BBKSDA yang ditangani oleh drh Rini.
Advertisement
"Perkembangan terakhir, anak harimau itu sudah bisa berdiri, berjalan, buang air kecil, menggerakkan telinga, dan mengibaskan ekornya," tutur Dian.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan, anak harimau itu ditemukan Padri di kebun miliknya ketika ingin menyadap getah pohon karet. Dia kaget melihat seekor anak harimau dalam kondisi terbaring dan tak berdaya.
Menurut Guntur, melihat usia Harimau Sumatera itu dipastikan masih berada di bawah perlindungan induknya. Sebab, anak harimau baru dilepaskan sendiri oleh induk ketika sudah berusia dewasa.
"Oleh karena itu, warga diminta tetap berhati-hati beraktivitas karena diduga ada induk harimau," kata Guntur.