Top 3 Berita Hari Ini: Filipina Disusupi Teroris, Malut Siaga

Top 3 Berita Hari Ini, Polda Maluku Utara terus mengantisipasi masuknya 11 terduga teroris asal Indonesia yang kini berada di Filipina.

oleh Hairil HiarFajar Eko NugrohoJayadi Supriadin diperbarui 31 Mei 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2017, 21:00 WIB
Bom Teroris
Top 3 Berita Hari Ini, Polda Maluku Utara terus mengantisipasi masuknya 11 terduga teroris asal Indonesia yang kini berada di Filipina. (Ilustrasi Teroris)

Liputan6.com, Ternate - Top 3 Berita Hari Ini, tersiar kabar bahwa ada beberapa warga Indonesia yang menjadi buronan Kepolisian Filipina terkait kasus terorisme.

Kabar ini membuat pemerintah daerah yang kotanya secara geografis berdekatan dengan Filipina meningkatkan penjagaan. Salah satunya di Kepulauan Halmahera, Maluku Utara. Di setiap pintu masuk ke perairan Maluku, jajaran polres setempat bersiaga.

Tak hanya itu saja. Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto juga mengajak seluruh elemen masyarakat setempat meningkatkan kewaspadaan di masing-masing kelurahan atau desa.

Sementara di Brebes, Jawa Tengah, kelakuan para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kantor Sekretariat Daerah (Sekda) yang datang terlambat saat apel pagi membuat Bupati Brebes Idza Priyanti kecewa.

Tidak hanya janji sanksi yang akan dijatuhkan, sang bupati juga mengaku akan terus mengawasi kehadiran PNS setiap hari agar ke depannya lebih disiplin.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Rabu (31/5/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:   

1. Filipina Memanas, Polda Maluku Utara Siaga Penyusupan Teroris

Kepulauan Widi akan menjadi tuan rumah kegiatan lomba mancing internasional yang mengancam keberadaan kampung nelayan. (Liputan6.com/Hairil Hiar).

Polda Maluku Utara terus mengantisipasi masuknya 11 terduga teroris asal Indonesia yang saat ini masih berada di Filipina. Kabid Humas Polda Maluku Utara AKBP Hendry Badar mengemukakan para terduga teroris itu bisa menyusup masuk melalui perairan Maluku Utara.

Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto telah menginstruksikan jajaran polres setempat untuk menjaga pintu masuk pelabuhan-pelabuhan rakyat yang tersebar di Halmahera dan sekitarnya.

"Ini karena secara geografis, Filipina sangat berdekatan dengan laut Maluku Utara, sehingga yang paling perlu diwaspadai itu pelabuhan tikus yang menjadi pintu masuk teroris Filipina," ujarnya.

Ia meminta masyarakat segera melapor ke kepolisian jika melihat atau mendengar tanda-tanda kehadiran terduga teroris di wilayah mereka.

Selengkapnya...

2. Ulah PNS Brebes saat Ramadan Bikin Gemas Bupati Cantik

Bupati Brebes sampai berniat menjemput para PNS di rumah gara-gara ulah mereka. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Bupati Brebes Idza Priyanti mengaku kecewa dengan para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kantor Sekretariat Daerah (Sekda) yang dinilai kurang disiplin saat mengikuti apel pagi.

"Memang ini bulan puasa, tapi jangan dijadikan alasan untuk malas datang pagi. Masa PNS abdi negara datang terlambat, harusnya kan disiplin dan memberikan contoh yang baik," ucap Idza usai apel pagi di halaman Kantor Sekda setempat, Selasa, 30 Mei 2017.

"Apa saya harus jemput satu-satu, itu kan enggak mungkin. Makanya habis ini saya kumpulkan PNS semua untuk diberikan arahan agar besok-besok datang lebih awal dan mengikuti apel pagi," kata dia.

Hingga beberapa hari ke depan, ia berjanji akan memantau daftar hadir PNS setiap hari.

Selengkapnya...

3. Masjid Art Deco, Bukti Perjuangan Rakyat Garut Lawan Penjajah

Masjid ini Bukti Perjuangan Rakyat Garut Lawan Penjajah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin).

Sekilas bangunan Masjid Asy-Syuro lebih menyerupai gereja dengan arsitektur bergaya bangunan khas Eropa pada umumnya. Masjid itu menjadi kebanggaan masyarakat Garut dan Jawa Barat, terutama karena masjid tersebut merupakan warisan perjuangan para tokoh pergerakan Indonesia yang masih berdiri kokoh hingga kini.

Pendirian masjid perjuangan itu berawal dari surau berukuran 4x5 meter yang dibangun pada 1890-an.

"Di situlah para tokoh petinggi Sarekat Islam (SI) rembukan untuk membangun masjid besar (Asy-syuro)," kata Fuad, pengurus Yayasan Pesantren Cipari.

Dari awal perencanaan yang digagas sekitar 1925 itulah, masjid akhirnya rampung pada 1936 sesuai yang tertera dalam pelat perunggu yang tertancap di pintu masuk masjid. Lalu kenapa bangunan masjid menyerupai gereja?

Selengkapnya...

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya