Liputan6.com, Bantul - Sama seperti daerah lain, Bantul dan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta juga melakukan persiapan jelang arus mudik Lebaran 2017. Salah satu yang dipersiapkan adalah jalur-jalur alternatif.
Kepala Dishub Bantul, Aris Suharyanta mengatakan pihaknya sudah memetakan lokasi mana saja yang diprediksi akan rawan kemacetan saat arus mudik.
Potensi kemacetan terjadi di jalur Yogyakarta-Wonosari, yaitu di wilayah simpang 3 Piyungan, dan Bukit Bintang. Sedangkan Jalan Srandakan, tepatnya di pasar Mangiran, biasanya digunakan untuk pasar malam pada H-1 hingga H+5 juga jadi potensi kemacetan.
Sementara jalur rawan macet saat libur lebaran ada di Jalan Parangtritis, Jalan Imogiri-Dlingo, lokasi wisata Kasongan, dan Manding.Â
Dishub Bantul bersama instansi lain sudah menyiapkan jalur alternatif. Jalur alternatif yang disarankan bisa melalui Sampakan Piyungan, sampai simpang Sedayu.
Baca Juga
"Untuk jalur Cinomati menuju ke Gunungkidul tidak disarankan karena tanjakan curam, apalagi pengemudi luar kota yang belum hafal medan," ujar Aris, Selasa 13 Juni 2017.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul, Syarief Armunanto menjelaskan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya saat arus mudik tidak ada kemacetan. Kepadatan justru terjadi saat libur lebaran.
Advertisement
Antrean kendaraan wisatawan paling mendominasi mulai H+2. Kepadatan ada di jalur Yogyakarta-Wonosari, ada di perempatan Gading dan juga di jalur wisata Pantai.
"Untuk mengurai kepadatan saat libur lebaran kita mengoptimalkan Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS). Jika padat nanti akan dialihkan ke JJLS," katanya.
Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Samiyono menambahkan, ada empat area rawan kecelakaan yang harus diwaspadai di jalur Yogyakarta-Wonosari. Keempat titik itu ada di tikungan Slumprit, tikungan Pedotan sampai dengan jembatan Kali Pentung, ruas jalan Sambipitu sampai dengan Tikungan Tleseh, serta Ruas jalan Gading- sampai Logandeng.
Mengantisipasi kemacetan saat libur lebaran nanti, pihaknya menyiapkan rekayasa arus lalu lintas menuju pantai. Karena dari pengalaman sebelumnya kepadatan terjadi setiap libur lebaran.
"Nanti jika volume kendaraan meningkat akan diterapkan satu arah menuju pantai, yakni dari pertigaan Mulo, bus dilarang ke kiri, tapi langsung lurus ke selatan," kata Samiyono.