Qatar Krisis, Bantuan untuk Korban Banjir Garut Jalan Terus

Pembangunan 100 unit rumah tapak bagi korban banjir bandang Garut masih tetap berjalan Qatar krisis.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 06 Jul 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2017, 19:30 WIB
Rumah Bantuan dari Qatar untuk Korban Banjir Garut
Pembangunan 100 unit rumah tapak bagi korban banjir bandang Garut masih tetap berjalan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin).

Liputan6.com, Garut - Dinamika politik Timur Tengah yang memicu pengucilan Qatar dalam perpolitikan di kawasan itu tidak menghambat bantuan yang diberikan bagi Indonesia. Salah satunya bantuan rumah tapak bagi para korban bencana banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat yang terjadi September 2016 lalu.

"Tidak ada masalah (jalan) angggarannya sudah ada di Jakarta, komitmen mereka tidak berubah," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, selepas serah terima tiga unit rumah tapak bagi korban banjir dari Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Barat di Kampung Lengkong, Garut, Kamis (6/7/2017).

Menurut Rudy, rencana salah satu negara kaya di kawasan teluk itu untuk pembangunan 100 unit rumah tapak bagi korban banjir bandang Garut masih tetap berjalan. "Totalnya Rp 72 miliar untuk 100 unit, tapi mereka semua yang bangun, kita tinggal terima kunci saja," ujar dia.

Sesuai perjanjian dan komitmen bantuan yang akan mereka berikan, pemerintah Garut diminta menyediakan lahan. Sementara pembangunan fisik seluruhnya dikerjakan tim dari Qatar.

"Total sudah kita anggarkan Rp 15 miliar buat lahan, semoga Oktober sudah jalan dan sudah ada yang selesai," kata dia.

Rencananya, bangunan rumah tapak bantuan dari Qatar itu akan diprioritaskan bagi korban bencana banjir yang berada di lokasi penampungan Al-Musadaddiyah, Tarogong Kidul, serta blok Lapangan Paris.

"Korbannya kan banyak hingga 1.000 KK (kepala keluarga) lebih, jadi bertahap," ujar dia.

Sementara khusus bantuan tiga unit rumah tapak yang baru diterimanya dari FKIJK hari ini, rencananya bangunan tersebut akan difokuskan bagi penerima bantuan yang telah keluar dari penampungan. "Kita akan fokuskan yang menyewa dulu sebab kasihan," kata dia.
Pembangunan 100 unit rumah tapak bagi korban banjir bandang Garut masih tetap berjalan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin).
Saat diberikan siang tadi, kondisi fisik ketiga bangunan bantuan itu sudah hampir 100 persen selesai, hanya menyisakan fasilitas air dan listrik yang belum terpasang. "Semoga dalam waktu dua minggu ini air dan listriknya terpasang," harap Rudy.

Kerja sama resmi antara Pemerintah Kabupaten Garut dan pemerintah Qatar mulai terjalin pascabencana banjir bandang yang menyapu Garut September tahun lalu. Melalui Qatar Charity, negara kaya minyak di wilayah Teluk itu siap mendonasikan hartanya untuk pembangunan 100 unit rumah tapak.

Meskipun suhu politik negara Qatar saat ini tengah memanas, namun bantuan rutin seperti pembangunan fasilitas masjid, pesantren, musala, hingga fasilitas kebersihan mandi, cuci, kakus (MCK) tetap berlangsung hingga kini.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya