Pengeroyokan Berujung Perang Antarkampung, 2 Warga Luka Serius

Evakuasi warga yang terluka serius sempat dihalang-halangi oleh warga kampung berseberangan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 13 Jul 2017, 23:02 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2017, 23:02 WIB
Pengeroyokan Berujung Perang Antarkampung, 2 Warga Luka Serius
Ilustrasi Bentrokan

Liputan6.com, Garut - Diawali pengeroyokan salah satu warga, perang antarkampung warga dua desa pecah di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Satu orang dari masing-masing kubu harus dilarikan ke Puskesmas Pameungpeuk akibat luka serius di bagian kepala dan tangan.

Kabag Humas Polres Garut, AKP Ridwan Tampubolon mengatakan bentrokan warga kedua kampung di wilayah Kecamatan Pameungpeuk terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa malam, 11 Juli 2017.

Aksi itu dipicu pembacokan terhadap Bebi Ginanjar, remaja asal Kampung Segleng, Desa Paas, oleh sekumpulan pemuda Kampung Cikoneng. "Korban mengalami luka parah pada bagian kepala akibat sabetan senjata sajam," ujarnya, Rabu, 12 Juli 2017.

Tak terima aksi yang dilakukan warga Cikoneng, belasan warga Segleng dengan menggunakan beberapa sepeda motor membalas hingga melukai Yayu Jack, warga Cikoneng. "Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Pameungpeuk," kata dia.

Untuk meredakan situasi, aparat gabungan polisi dan TNI langsung diterjunkan ke lokasi bentrokan. Pada malam itu juga, sebanyak 17 pemuda Segleng berhasil ditangkap dan diinterogasi.

"Mereka mengakui perbuatannya telah melakukan penganiayaan terhadap Yayu Jack, situasi kini sudah terkendali," ujarnya.

Saat berpatroli ke kedua wilayah yang berkonflik, petugas menemukan dua unit sepeda motor yang sudah dibakar, berikut kayu bambu dan sejumlah senjata tajam.

Danramil Pameungpeuk, Kapten Darso menambahkan, pasca-pengeroyokan terhadap Bebi, para pelaku yang diduga dari Kampung Cikoneng, Desa Pameungpeuk, langsung melarikan diri ke arah Pameungpeuk dengan menyembunyikan identitas menggunakan tutup kepala.

"Bahkan saat akan membawa korban ke Puskesmas, para pelaku sempat menghalangi saksi dan korban. Tetapi, korban dan saksi berhasil menyelamatkan diri dan langsung mendatangi RSUD Pameungpeuk," ujarnya.

Darso menambahkan, berdasarkan keterangan warga sebelum pengeroyokan, korban Bebi berkelahi dengan salah seorang warga Kampung Cikoneng yang diduga tengah terpengaruh minuman keras.

"Korban terkena luka robek di bibir atas dan kepala. Jari tangan bagian kiri hampir putus dan pinggang berlubang tertusuk senjata tajam," ucapnya.

Untuk mencegah bentrokan kedua kubu kembali pecah, sejumlah petugas TNI dari Koramil Pameungpeuk dibantu Polres Garut menurunkan dua pleton gabungan dari Subden 4 Detasemen A Pelopor Polda Jabar dan Dalmas beserta Resmob. Mereka terus berjaga di sekitar lokasi perang antarkampung.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya