Tersangka Bom Panci Bandung Cucu Tukang Petasan

Hasil penyelidikan sementara Agus belajar merakit bom panci dari petasan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 14 Jul 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2017, 07:00 WIB
Rey Utami (Foto: Instagram)
Surat di bom panci ditujukan untuk suami Rey Utami, Pablo punya musuh? (Foto: Instagram)

Liputan6.com, Garut - Pengembangan kasus Agus Wiguna (21), tersangka utama bom panci yang meledak di Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, Sabtu lalu, terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Garut. Pengembangan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana jaringan yang terkait sepak terjang Agus.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, Wahyudijaya, mengatakan, usai tertangkapnya Agus, pemerintah langsung memetakan daerah mana yang berpotensi menyebarkan ajaran radikalisme.

"Secara historis Garut dulu memang basis (Darul Islam), bahkan ditemukan bekas latihan, makanya upaya kami lebih kepada pembinaan komponen masyarakat," ujarnya di Garut, Kamis 13 Juli 2017. 

Wahyu mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Agus tidak termasuk dalam jaringan ISIS Suriah, maupun jaringan teroris yang lebih dulu ada di dalam negeri.

"Agus ini sel terputus jaringannya, Agus ini belajar merakit bom panci dari petasan, karena kakeknya dulu tukang petasan, sementara belajar agama dari medsos," ujarnya.

Untuk mempersempit ruang gerak jaringan radikalisme, Pemkab Garut terus intens melakukan pembinaan dan pengawasan. Secara sistematis pihaknya juga sudah menyiapkan sharing data dengan pihak intelijen.

"Kita sudah diskusi dengan keamanan, dengan dandim, dan rapat komunitas intelijen daerah," ujarnya.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut mengatakan, kakeknya tersangka bom panci ini dulunya tukang petasan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin).
Selain itu, pemerintah mulai mengubah pola sosialisasi yang tidak hanya mengenalkan pentingnya kebangsaan semata, tetapi mulai mengenalkan pola ketahanan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Karena dalam rangka memperkuat ketahanan kebangsaan, tidak hanya ideologi tapi ekonomi, sebab sasaran mereka tidak hanya yang minim agama, tapi yang miskin atau proletar," kata dia.

Meskipun belum semua wilayah mendapat sosialisasi, Wahyu mengaku hingga kini beberapa daerah telah mendapatkan sosialisasi mengenai ketahanan ekonomi untuk ketahanan kebangsaan.

"Ada beberapa yang sudah kita sosialisasi mulai Kadungora, Cisompet, Limbangan, Cigedug, Cikelet," ujarnya.

Setelah penangkapan sesaat bom panci meledak di rumah kontrakan di Buah Batu, penyidik kepolisian terus mengembangkan jaringan yang terhubung dengan tersangka Agus Wiguna.

Selain itu, penangkapan terduga teroris pun terus gencar dilakukan untuk mengungkap secara jelas jaringan teroris yang terhubung dengan pemuda asal Garut, Jawa Barat itu.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya