Bengkulu Terima 240 CPNS Formasi SMA untuk Sipir Penjara

Lapas dan Rutan di Bengkulu dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan. Penerimaan CPNS menjadi salah satu solusi.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 08 Agu 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 10:30 WIB
Bengkulu Terima 240 CPNS Formasi SMA Untuk Sipir Penjara
Provinsi Bengkulu tahun ini mendapat kuota 240 orang PNS formasi tamatan SMA untuk menjadi sipir penjara (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Provinsi Bengkulu tahun 2017 ini mendapat alokasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 240 orang. Seluruhnya akan mendapat tugas sebagai sipir dan disebar di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.

Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bengkulu, Ilham Djaya mengatakan, dari total kuota formasi CPNS KemenkumHAM Bengkulu sebanyak 263 orang, 240 di antaranya merupakan formasi untuk CPNS tamatan SMA. Sisanya sebanyak 23 orang merupakan formasi sarjana yang seleksinya dilakukan oleh pusat.

"Seluruhnya akan kita sebar di tiga Lapas dan dua Rutan," ujar Ilham di Bengkulu, Senin, 7 Agustus 2017.

Pihaknya akan menggandeng Kantor Pos untuk memperlancar distribusi penerimaan surat lamaran. Sementara, Ombudsman untuk pengawasan dan dua universitas lokal untuk melaksanakan seleksi tertulis dan kesehatan dengan ambang batas minimal atau passing grade yang sudah ditentukan dalam penerimaan CPNS.

Lapas dan Rutan di Bengkulu dalam beberapa tahun terakhir memang menjadi sorotan. Kondisi kelebihan kapasitas tidak didukung penambahan personel petugas sipir penjara.

Kerusuhan di Rutan Malabero yang berujung pembakaran oleh para tahanan dan mengakibatkan sebanyak lima orang meninggal dunia juga berawal dari kurang sigapnya sipir dalam mengamankan situasi karena jumlahnya terbatas.

Kerusuhan lain juga sempat dua kali terjadi di Lapas Bentiring. Lengahnya para sipir saat petugas kepolisian dan BNN melakukan razia narkoba memicu bentrok antara petugas dan penghuni Lapas.

"Selain personel, kita juga mengusulkan pemasangan alat pengacak sinyal. Mudah-mudahan tahun ini bisa dipasang," kata Ilham Djaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya