Geger Siswa SD di Malang Bergerombol Pakai Vape

Salah seorang siswa sampai harus dibawa ke rumah sakit usai menggunakan vape.

oleh Zainul Arifin diperbarui 13 Sep 2017, 05:01 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 05:01 WIB
Geger Siswa SD di Malang Bergerombol Pakai Vape
Ilustrasi Rokok Elektrik atau Vape (iStockphoto)

Liputan6.com, Malang - Para guru di sebuah sekolah dasar di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikagetkan dengan sejumlah siswa mereka yang kedapatan menggunakan vape. Salah seorang siswa bahkan harus dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami mual dan muntah.

Kasubag Humas Polres Malang, Ipda Ahmad Taufik, mengatakan temuan siswa menggunakan vape ini bermula saat seorang guru curiga ada kepulan asap di tengah siswa kelas II-V yang bergerombol di halaman belakang sekolah di jam istirahat.

"Guru itu kaget saat tahu bahwa para siswa itu sedang menggunakan vape. Pihak sekolah kemudian berkoordinasi dengan kepolisian di Singosari," ucap Taufik di Malang, Selasa, 12 September 2017.

Polsek Singosari kemudian mengirim empat personel, yakni Aiptu Sri Sumarwati, Aiptu Jermansyah, Aipda Amir M, dan Brigadir Taufik ke sekolah tersebut. Dengan pendekatan secara persuasif, petugas berbicara kepada para siswa dan orangtua mereka yang juga dipanggil ke sekolah.

Berdasarkan hasil perbincangan, diketahui para siswa itu hanya ikut–ikutan menggunakan vape karena meniru dua siswa kelas VI. Kedua kakak kelas mereka itu mengetahui cara meracik vape dari teman–teman mereka di luar sekolah serta dipengaruhi bacaan mereka di media sosial.

"Seorang murid kelas II sampai harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami pusing, mual, dan muntah," tutur Taufik.

Kepolisian dan pihak sekolah menasihati para siswa tersebut. Sedangkan untuk dua siswa kelas VI itu, seorang di antaranya diberi peringatan keras.

Satu siswa lagi diancam dikeluarkan dari sekolah karena diketahui sering menggunakan dan mencuri vape meski sudah beberapa kali diperingatkan.

“Vape mengandung bahan kimia berbahaya. Sekolah dan orangtua harus lebih mengawasi anaknya. Awasi juga media sosial yang sering dibuka anak mereka," ujar Taufik.

Kapolsek Singosari, Komisaris Polisi Wachid Arief menambahkan, para siswa tersebut diduga terpengaruh anak jalanan wilayah Singosari yang kerap menggunakan vape sampai mabuk-mabukan.

"Itu sudah meresahkan warga, kami akan razia dan operasi di jalanan. Sekolah lain juga harus waspada karena mungkin ada siswa mereka yang juga menggunakan vape," kata Wachid.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya