Kemunculan Harimau Jawa di Ujung Kulon Butuh Bukti Autentik

Pemerintah Provinsi Banten akan berkoordinasi dengan Taman Nasional Ujung Kulon terkait kemunculan kembali harimau Jawa.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 14 Sep 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2017, 19:30 WIB
Harimau Sumatera
Harimau Sumatera di Kebun Binatang California, AS. (REUTERS)

Liputan6.com, Serang - Kabar terkini kemunculan harimau Jawa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Banten, mengejutkan banyak kalangan. Betapa tidak, hewan buas itu dinyatakan punah lebih dari 40 tahun lalu.

Terkait hal itu, Pemerintah Provinsi Banten mengaku belum mengetahui dugaan kemunculan kembali harimau Jawa di taman nasional seluas 122.956 hektare di Kabupaten Pandeglang, yang dahulunya memang habitat hewan karnivora bernama Latin Panthera tigris sondaica/javanica.

"Kita akan koordinasi dengan TNUK dan akan kita tanya kejadian yang ada di TNUK," ucap Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andhika Hazrumy, saat ditemui di ruangan kantornya, Kota Serang, Rabu, 13 September 2017.

Menurut dia, jika harimau Jawa "bangkit kembali" akan menjadi hal yang luar biasa. Bahkan, menambah pengetahuan bagi dunia keilmuan maupun kekayaan satwa di Indonesia.

"Karena Balai TNUK itu kan di bawah Kementerian (Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Karena untuk membuktikan itu kan butuh bukti yang autentik," ia menjelaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kabar Harimau Jawa Terkam Banteng

Harimau Jawa
Kabar terkini kemunculan harimau Jawa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Banten, mengejutkan banyak kalangan. (Foto pengunjung TNUK/Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Sekitar dua pekan silam, Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dihebohkan dengan dugaan munculnya harimau Jawa. Hewan yang telah dianggap punah lebih dari 40 tahun lalu itu ditemukan sedang memangsa banteng.

"Kami sudah menurunkan tim survei ke lapangan untuk mengetahui keberadaan hewan tersebut," kata Kepala Balai TNUK, Rahmat, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa, 12 September 2017.

Pihaknya berjanji akan menyampaikan kepada publik jika telah mendapatkan kepastian dengan data yang akurat jika harimau Jawa ditemukan kembali di lahan konservasi badak bercula satu itu.

"Jadi saat ini belum bisa komentar. Nanti setelah ada hasil, maka akan kami share ke media," Rahmat menjelaskan.

Kabar terkini kemunculan harimau Jawa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Banten, mengejutkan banyak kalangan. (Foto pengunjung TNUK/Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, sekitar dua minggu lalu, ada salah satu petugas di Balai TNUK yang sedang berpatroli. Secara tidak sengaja, petugas itu melihat seekor harimau Jawa sedang memangsa banteng di padang gembala Cidaon.

Padahal, harimau Jawa telah lama dinyatakan punah. Pada tahun 1970, International of Conservation for Nature (IUCN) menaikkan status harimau Jawa dari level sangat rentan (critical endangered) ke level punah (extinct).

Status kepunahan harimau Jawa itu pun kembali diperkuat tahun 1980. Kendati demikian, dekade 1990-an, ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan berloreng itu di sejumlah tempat di Pulau Jawa, walaupun hal itu tidak dapat diverifikasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya