Cerita Wali Kota Risma Pulangkan Mantan Gepeng dengan Pesawat

Tidak hanya mantan gelandangan dan pengemis, Wali Kota Surabaya Risma juga memulangkan mantan penderita gangguan jiwa ke daerah asalnya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Okt 2017, 17:29 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2017, 17:29 WIB
Mantan Pengemis dan Orang Gila
Wali Kota Risma memulangkan PMKS ke daerah asal dengan pesawat. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali memulangkan 81 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Surabaya (PMKS) ke daerah asalnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 56 orang merupakan mantan penderita psikotik (gangguan jiwa) dan 25 orang mantan gelandangan dan pengemis (gepeng).

Mereka diizinkan pulang setelah dinyatakan sembuh oleh tim dokter spesialis jiwa. Wali kota yang akrab disapa Risma ini berpesan kepada penyandang PMKS agar tidak kembali ke Surabaya. Setelah tiba di daerah asalnya, mereka pun diharapkan mendapat pekerjaan yang layak.

"Surabaya ini dikontrol terus, jadi tolong jangan kembali jika tidak ada yang dikerjakan," tutur Risma di halaman Taman Surya, Senin, 9 Oktober 2017.

Risma menyebut, PMKS yang dipulangkan hari ini berasal dari luar Surabaya, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi, NTT (Flores Timur) dan DIY.

"Selama perjalanan, mereka didampingi satu dokter, tujuh anggota Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan dua orang perwakilan dari Dinsos," katanya.

Wali Kota Risma memulangkan PMKS ke daerah asal dengan pesawat. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)Risma mengaku, proses pemulangan PMKS ini sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) asal PMKS tersebut. Hal ini agar mereka mau menampung dan merawat PMKS setibanya di kota masing-masing. Menurut Risma, koordinasi ini penting dilakukan agar nasib para PMKS tidak telantar karena sudah memiliki wadah yang jelas.

"Saya sudah meminta bantuan sekaligus menjelaskan kepada kepala daerah dan gubernur setempat bahwa sudah bertahun-tahun warganya ditampung di Liponsos Keputih Surabaya dan sudah dinyatakan sembuh oleh tim dokter," ucap Risma.

Selain itu, pemulangan PMKS ini dilakukan karena ruangan yang ada di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih sudah tidak mampu menampung mereka. Dalam sehari, pasien PMKS selalu bertambah satu hingga tiga orang.

"Lama-kelamaan kan tidak cukup ruangannya. Kalaupun diperlebar gedungnya, TKSK juga sulit untuk merawat dan mengawasinya," ujarnya.Wali Kota Risma memulangkan PMKS ke daerah asal dengan pesawat. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)Risma mengungkapkan, ketika pihaknya hendak memulangkan PMKS, banyak daerah yang menilai bahwa Pemkot Surabaya tidak manusiawi. Padahal, Risma menyatakan para PMKS ini sudah dirawat dengan sangat baik.

"Setiap hari kami beri makan, bahkan jauh dari orang normal, lalu diberi obat, tim dokter rutin datang tiap hari dan memberi pakaian layak. Alasan lain, pemda dan pihak keluarga tidak ingin menerima mereka karena menganggap penderita PMKS adalah beban," cerita Risma.

"Mereka itu loh manusia, siapa yang mau jadi gila, bisa saja kami lempar keluar. Tetapi kami tidak mau, karena mereka juga sama seperti kita. Mereka bukan barang yang bisa dilempar-lempar begitu saja," wali kota kelahiran Kediri itu menambahkan.

Sebagai informasi, untuk pemulangan PMKS bulan ini, Pemkot Surabaya menyediakan 11 mobil dengan rute Jawa Timur dan dua bus rute Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sedangkan, yang berada di luar Jawa menggunakan moda transportasi kapal laut dan pesawat.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya