Kisah Tragis Pengendara Berbonceng Tiga di Jalan Bergelombang

Sudah berboncengan tiga, pengemudi sepeda motor nekat mengebut di jalan yang bergelombang. Dua penumpangnya meninggal.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2017, 14:02 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2017, 14:02 WIB
Kisah Tragis Pengendara Berbonceng Tiga di Jalan Bergelombang
Ilustrasi Kecelakaan Motor

Liputan6.com, Bangkalan - Dua orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor dengan minibus di Jalan Raya Paterongan, Galis, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, 3 November 2017.

"Kejadiannya tadi sekitar pukul 06.00 WIB dan para korban telah dibawa ke puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Galis," kata Kapolsek Galis AKP Ruslan Hidayat, dilansir Antara.

Dua korban tewas dalam kecelakaan itu. Masing-masing bernama Mariam dan Maidah. Keduanya asal Dusun Tangkat Timur, Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang.

Sementara, korban luka-luka bernama Achmad Syaifudin, asal Kelurahan Kapasari, Kecamatan Kapasan, Surabaya. "Jadi, Udin dan dua korban yang meninggal dunia ini merupakan pengendara sepeda motor. Mereka berboncengan tiga," kata Ruslan.

Kecelakaan lalu lintas itu terjadi saat sepeda motor Honda Vario bernomor polisi L 6321 NB, yang ditumpangi Udin, Mariam, dan Maidah, melaju dari arah Surabaya menuju Sampang dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di Jalan Raya Peterongan, pengemudi sepeda motor Udin, hendak mendahului sepeda motor yang ada di depannya. Karena jalan bergelombang, sedangkan sepeda motor dengan kecepatan tinggi, sepeda motor itu oleng dan jatuh ke lajur kanan jalan raya.

Pada saat bersamaan, minibus bernomor polisi M 7308 UA yang dikemudikan Moh Safi asal Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, juga melaju dengan kecepatan tinggi.

Sepeda motor Vario yang jatuh lalu dilindas minibus, termasuk dua orang yang diboncengi Udin. Sepeda motor korban bahkan terseret hingga sekitar 200 meter dan akhirnya terbakar.

"Kedua perempuan ini langsung tewas di tempat kejadian perkara, sedangkan yang mengemudi mengalami luka-luka," ujar mantan Kasubag Humas Polres Pamekasan ini, menjelaskan.

Kasus kecelakaan lalu lintas ini sempat membuat antrean kendaraan memanjang, baik yang dari arah Surabaya yang hendak menuju Sampang atau sebaliknya.

Sopir minibus diamankan, sedangkan dua kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas disita petugas Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan sebagai barang bukti.

"Makanya, sebaiknya hati-hati di jalan raya, apalagi berboncengan lebih dari satu. Itu jelas muatannya melebihi kapasitas, apalagi berboncengan tiga," ujar Ruslan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Maut Intai Pemotor Bonceng Lebih dari Dua

Kisah Tragis Pengendara Berbonceng Tiga di Jalan Bergelombang
Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

Jauh sebelum itu, kejadian memilukan menimpa empat remaja di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mereka awalnya diduga diculik karena menghilang sejak Sabtu petang, 15 Juli 2017.

Namun, keempat remaja itu ternyata mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sebuah sepeda motor Honda Vario berwarna putih bernopol G 3160 KU di wilayah Gung Lio, Banjarharjo, Brebes.

Mereka ditemukan tergeletak di jurang berkedalaman lebih dari 100 meter pada Senin siang, 17 Juli 2017. Dua di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan dua lainnya terluka di bagian kepala, tangan dan kaki.

Saat ditemukan, kedua korban yang selamat tergolek lemah tak berdaya di dasar jurang dan mengalami luka-luka cukup parah. Informasi yang diterima Liputan6.com, kecelakaan tunggal itu terjadi diduga karena sepeda motor yang ditumpangi empat orang mengalami rem blong.

Motor kemudian masuk jurang sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelum tubuh keempat remaja jatuh ke jurang, sepeda motor korban menabrak pembatas jalan. Sepeda motor dan keempat tubuh korban terpental hingga terjun ke dalam jurang.

Akibat kecelakaan itu, dua orang tewas, yakni Dewi Sri Wulandari (19), warga Desa Kemurang Wetan, Kecamatan Tanjung, dan Adiwijaya Syahputra (19), warga RT 02/01, Desa Kemurang Wetan, Kecamatan Tanjung.

Keduanya tewas seketika di lokasi kejadian. Sedangkan, korban luka adalah Niki Larasati (15), warga Desa Kemurang Wetan, dan Risma (13), warga Desa Baros, Kecamatan Ketanggungan, hingga kini masih dirawat di RS Bhakti Asih Brebes.

Habis Berwisata di Waduk Malahayu

JenazahKisah Tragis Pengendara Berbonceng Tiga di Jalan Bergelombang
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Kapolsek Banjarharjo, AKP Kamal Hasan mengungkapkan, kecelakaan itu diketahui berawal saat pihaknya mendapat informasi dari Kapolsek Ketanggungan yang menyebutkan pada Minggu, 16 Juli 2017, ada laporan empat remaja belum pulang ke rumah usai berwisata ke Waduk Malahayu, Kecamatan Banjarharjo.

Menurut keterangan korban selamat, kata dia, keempatnya memutuskan pulang sekitar pukul 17.00 WIB. Di tengah jalan, keempatnya berencana ingin ke Wisata Kalibaya, di Kecamatan Salem.

Karena hari semakin gelap, keempatnya memutuskan putar balik untuk pulang ke rumah. "Saat kembali pulang inilah, rem sepeda motor yang digunakan mereka blong, sehingga masuk ke jurang yang sedalam 100 meter," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ditemukan, kondisi korban yang meninggal mengalami luka di bagian kepala dan wajahnya. Korban juga mengalami memar di kepala dan luka di tangan sebelah kanan.

"Keempat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhakti Asih untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan dari tim medis," katanya.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Kemurang Wetan Wahyu Hidayat membenarkan telah terjadi kecelakaan sepeda motor yang telah menimpa warganya. Sebelum diketahui korban mengalami kecelakaan, orangtua korban sempat membuat laporan kehilangan.

"Izin ke keluarganya sih memang ingin berwisata ke Waduk Malahayu dari Sabtu (15/7) lalu," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya