Surabaya - Kepala Stasiun Meterologi BMKG Juanda Surabaya Agus Wahyu mengatakan fenomena angin puting beliung yang sempat terjadi di Sidoarjo, menggambarkan pertumbuhan awan saat ini cukup aktif dan pesat.
"Memasuki proses awal, biasanya ditandai dengan hujan yang deras dan angin kencang," kata dia kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (23/11/2017).
Menurut data BMKG Juanda Surabaya, minggu ketiga bulan November, potensi hujan kian merata. Cuaca di Surabaya dan Jatim, Kamis (23/11/2017), berawan dan berpotensi hujan, bahkan juga berpeluang terjadi angin puting beliung.
Advertisement
Menurut Agus, peluang terjadinya angin puting beliung masih akan terjadi dan kemungkinan berpeluang di wilayah lainnya. Selain melanda Sidoarjo, di Juanda juga sempat terjadi angin kencang yang merobohkan banyak pohon dengan kecepatan angin 30 hingga 40 knot atau 60 hingga 70 km/jam.
Baca Juga
Fenomena puting beliung sulit diprediksi terutama titik fokus dan durasi yang cenderung singkat, hanya sekitar 5 menit. Puting beliung biasanya terjadi menjelang petang.
Menurut Agus, indikasi terjadinya angin kencang dan puting beliung, beberapa hari sebelumnya ditandai dengan kondisi saat pagi dan malam hari terasa panas. Kemudian muncul awan gelap yang berlangsung hingga sore hari.
Untuk memberi peringatan dini, Pihak BMKG Juanda Surabaya setiap harinya memberikan informasi setiap 3 jam terkait wilayah kecamatan yang berpotensi hujan deras disertai petir.
"Kita menyebarkan informasi tersebut ke stakeholder, BPBD, Pemda termasuk ke beberapa media untuk disampaikan ke masyarakat terkait peluang hujan deras, angin kencang dan petir," kata dia.
Dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada potensi puting beliung, juga potensi bencana lain seiring peralihan musim kemarau ke musim hujan. Pohon-pohon yang terlalu rimbun sebaiknya dipangkas, dan mengamankan papan reklame yang berpotensi roboh.
Baca berita menarik lain SuaraSurabaya di sini.Â
Â
Kubah Masjid Terbang
Sebuah masjid di Jalan Hasan Bajuri, Desa Tambak Rejo, Waru, Sidoarjo terdampak angin puting beliung. Kubah Masjid Darussalam ini hilang, diduga terbawa angin sampai ke desa sebelah.
Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito mengatakan, menurut informasi yang dia dapat dari warga, kubah masjid ini diduga terbawa puting beliung sampai ke Desa Tambak Sumur yang jaraknya ratusan meter dari lokasi masjid itu.
"Karena daya rusak angin itu besar sekali, kubah itu menurut keterangan warga terbawa sampai ke Tambak Sumur sana. Karena angin ini memang dari Selatan ke Utara," ujarnya kepada suarasurabaya.net, Kamis (22/11/2017).
Salah seorang warga Desa Tambak Rejo menyebutkan, kubah masjid itu sampai sekarang tidak ditemukan. Warga sempat mencari masjid itu sampai ke sebuah lahan kosong tempat hilangnya pusaran puting beliung.
"Kemungkinan sudah hancur. Karena kemarin sore itu anginnya kencang sekali. Pusarannya sangat kuat, sampai warga ada yang luka-luka kena pecahan bangunan rumah itu," katanya.
Pantauan di lokasi, bangunan masjid itu relatif utuh di bagian dalam, hanya rusak di beberapa bagian saja. Terutama di bagian atap bangunan masjid.
Tidak hanya bangunan masjid, bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum di seberang masjid ini juga terdampak di bagian samping paling utara, tapi tidak terlalu parah.
Sementara sebuah bangunan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di jalan yang sama hancur berantakan. Menurut keterangan salah seorang guru yang mengajar di TPQ itu, bangunan sudah tidak bisa digunakan.
Â
Advertisement