Pagi Indah di Kota Religi Ujung Timur Flores

Sejumlah lokasi menarik bisa dinikmati wisatawan ketika mengunjungi Larantuka, Flores.

oleh Ola Keda diperbarui 17 Des 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2017, 06:00 WIB
Pagi Indah di Kota Religi Ujung Timur Flores
Pagi Indah di Kota Religi Ujung Timur Flores. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Larantuka - Pulau Flores dikenal dengan alam yang indah dan budayanya yang beragam. Namun, masih banyak lokasi wisata di wilayah Flores yang beribu kota Larantuka ini, belum tereksplorasi sehingga tidak diketahui wisatawan. 

Larantuka merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Kabupaten ini berada di tepi danau dan menjadi salah satu kota pelabuhan. Larantuka terdiri dari dua pulau yaitu Pulau Solor dan Pulau Adonara. Larantuka juga dikenal sebagai Kota Religi bagi umat Nasrani.

Bupati Flores Timur, Anton Hadjon mengatakan, setiap tahun Larantuka selalu ramai para peziarah yang datang terutama saat perayaan Paskah.

Menurut dia, meskipun mayoritas penduduknya beragama Nasrani, tetapi kerukunan dan toleransi beragama selalu dijunjung tinggi oleh penduduk setempat.

"Di sinilah tempatnya jika Anda belajar toleransi," ujar Anton kepada Liputan6.com, Jumat, 15 Desember 2017.

Selain sebagai wisata religi, kata Anton, Larantuka, Flores, juga memiliki banyak wisata alam dan budaya yang masih dijaga keasliannya. Berikut wisata di Larantuka yang wajib anda kunjungi:

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Taman Doa Mater Dolorosa Larantuka

Pagi Indah di Kota Religi Ujung Timur Flores
Pagi Indah di Kota Religi Ujung Timur Flores. (Liputan6.com/Ola Keda)

Taman doa ini berada di pinggir pantai, di Jalan Basuki Rachmat. Di taman ini terdapat 12 bangunan berbentuk rumah mini berjajar di sepanjang bibir pantai.

Setiap bangunan terdapat pahatan gambar berwarna emas yang menceritakan prosesi Jalan Salib. Di ujung sebelah utara terdapat sebuah patung besar berwarna putih menghadap altar dengan tulisan Mater Dolorosa (artinya Bunda Duka Cita).

Patung itu menggambarkan Bunda Maria yang sedang duduk sambil memangku Yesus dengan raut wajah yang sedih.

Di seberang jalan, berdiri sebuah kapel (gereja kecil) dengan arsitektur bangunan yang cantik dan menarik, yang tak lain adalah Kapel Tuan Ana.

Nun jauh di belakang kapel, berdiri menjulang Gunung Ile Mandiri yang saat itu puncaknya tertutup awan. Taman Doa Mater Dolorosa beserta Kapel Tuan Ana ini merupakan salah satu ikon (landmark) kota Larantuka.

Tak heran kalau tempat ini selalu menjadi tujuan utama sekaligus objek foto favorit para turis yang berkunjung ke Larantuka.

Mengenang Cinta Tragis di Danau Asmara

Pagi Indah di Kota Religi Ujung Timur Flores
Pagi Indah di Kota Religi Ujung Timur Flores. (Liputan6.com/Ola Keda)

Namanya yang terdengar indah dan romantis, membuat para wisatawan penasaran dengan Danau Asmara. Namun, danau tersebut letaknya cukup jauh dari Larantuka dan jalan menuju ke sana sebagian besar rusak.

Danau Asmara terbentuk akibat letusan Gunung Sodoberawao Kobanara pada tahun 400-500 SM. Danau ini berada di bagian kepala naga Pulau Flores, tepatnya di Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga.

Jaraknya sekitar 45 kilometer dari pusat kota Larantuka. Karena sebagian besar jalannya rusak, jarak yang hanya 45 km tersebut harus ditempuh selama 2 jam lebih dengan berkendara. Namun, perjuangan berat menuju Danau Asmara akan terbayar lunas begitu sampai di sana.

Mata kita akan dimanjakan keindahan danau berbentuk oval dengan diameter sekitar 500 meter dan kedalaman sekitar 20 meter itu. Air danau yang tenang, pepohonan yang hijau di sekeliling danau, dan kicauan burung yang bersahutan membuat suasana terasa damai dan menenteramkan.

Danau Asmara yang tenang dan indah ini memiliki nama asli Danau Waibelen ini. Namun, danau cantik ini lebih dikenal dengan nama Danau Asmara karena konon ada kisah asmara nan tragis yang pernah terjadi di sana.

Menurut penduduk setempat, dulu ada sepasang kekasih yang nekat bunuh diri di danau ini karena cinta mereka tidak direstui oleh orangtua mereka.

Kemudian, jasad mereka berubah menjadi sepasang buaya putih. Hingga kini, konon kedua buaya putih itu hidup di Danau Asmara.

Kedua buaya tersebut tidak akan menampakkan diri kepada pengunjung. Mereka hanya akan menampakkan diri jika dipanggil dengan upacara adat, melalui serangkaian ritual khusus yang dipimpin tetua adat setempat.

Menikmati Matahari Terbit di Pantai Weri

Pagi Indah di Kota Religi Ujung Timur Flores
Pagi Indah di Kota Religi Ujung Timur Flores. (Liputan6.com/Ola Keda)

Pantai Weri berada di ujung timur Pulau Flores. Pantai ini merupakan salah satu anggota kumpulan pantai cantik di Larantuka. Pantai Weri berada tak jauh dari pusat kota.

Pantai ini merupakan pantai kebanggaan Warga Larantuka. Pantai ini berpasir putih kekuningan dengan air laut yang bening.

Meski berada di kota, pantai Weri cukup bersih dan indah. Tak ada sampah yang berserakan di pantai ini sehingga membuat pengunjung nyaman.

Selain itu, pantai Weri juga masih sangat alami. Tak ada kafe, restoran, atapun warung makan di sekitar pantai. Aktivitas yang bisa kita lakukan di pantai Weri adalah berenang, berjemur, bermain pasir, atau sekedar bermalas-malasan di tepi pantai sambil membaca buku.

Dari pantai ini, kita juga bisa melihat Pulau Adonara di sebelah timur. Bila ingin melihat panorama matahari terbit (sunrise), pantai Weri merupakan lokasi yang tepat karena menghadap ke timur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya