Perpindahan Misterius Patung Larantuka dari Flores ke Australia

Patung perunggu ibu menenun sambil menyusui yang asli ada di Australia, sementara yang di Flores hanya duplikat.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2017, 01:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2017, 01:00 WIB
Paskah di Larantuka, Selat Gonzalu
Selat Gonzalu diapit dua pegunungan, di sisi kanan wisatawan bisa melihat Pulau Adonara yang nampak berbukit-bukit. Foto: Nila Chrisna Yulika/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Kupang - Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Sinun Petrus Manuk mengungkapkan benda cagar budaya berupa patung perunggu dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur, yang memiliki nilai sejarah bagi masyarakat adat di daerah itu telah diselundupkan ke Australia.

"Pemerintah NTT belum mengetahui secara persis perjalanan bagaimana patung perunggu asal Larantuka, Flores yang merupakan benda cagar budaya itu bisa dibawa ke Australia," katanya di Kupang, Rabu, 20 September 2017, dilansir Antara.

Berdasarkan informasi yang dimiliki Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, patung perunggu seorang perempuan sedang menenun dan menyusui anak balita di Larantuka, merupakan duplikat yang dibuat di Yogyakarta.

"Patung perunggu yang aslinya ada di Cambera, Australia sedangkan patung yang ada saat ini di Flores Timur itu merupakan duplikatnya," kata Manuk.

Benda cagar budaya Indonesia yang terbuat dari perunggu sempat dipamerkan di Galeri Nasional Australia, beberapa tahun lalu. Manuk menegaskan Pemprov NTT akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk dapat membantu mengembalikan benda cagar budaya itu ke NTT.

"Benda cagar budaya itu sudah melintasi negara sehingga pemerintah pusat yang memiliki kewewenangan mengurus proses pengembalian benda cagar budaya itu ke Indonesia," kata Manuk.

Manuk berharap bantuan pemerintah Australia untuk mengembalikan patung itu ke Indonesia karena benda cagar budaya tersebut bernilai sejarah bagi masyarakat adat di Larantuka, daerah di ujung timur Pulau Flores.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya