Larangan Menyeberang ke 3 Gili Lombok Saat Malam Tahun Baru

Larangan menyeberang pada malam tahun baru itu berlaku untuk ke tiga gili itu, termasuk ke Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 20 Des 2017, 15:03 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 15:03 WIB
Gili Air, Pulau Tanpa Kendaraan Bermotor di Nusa Tenggara
Tak hanya cantik, Gili Air pun tersohor akan pulau yang bebas kendaraan bermotor.

Liputan6.com, Mataram - Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengeluarkan surat edaran larangan penyeberangan malam hari ke tiga gili, yaitu Gili Trawangan, Meno, dan Gili Air di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, saat malam tahun baru 2018.

"Alasan penutupan ini untuk menghindari terjadi kecelakaan di laut akibat faktor cuaca," ujar Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windia, di Mataram, Rabu (20/12/2017), dilansir Antara.

Berdasarkan surat edaran Kemenhub No: UM.003/03/12/KUPP.PMG-17, penutupan aktivitas penyeberangan tersebut mulai diberlakukan pada Minggu, 31 Desember 2017, baik dari maupun menuju tiga gili yang melalui Pelabuhan Bangsal, Teluk Nare, Teluk Kodek, Nipah, Mentigi, Kecinan, dan Senggigi.

Selain mengeluarkan larangan aktivitas penyeberangan, dalam surat edaran Kemenhub itu juga melarang operator pelayaran untuk mengangkut penumpang melebihi kapasitas angkut yang telah diizinkan. Operator pelayaran juga dilarang membawa barang berbahaya dan lainnya yang mudah terbakar dan meledak.

"Operator juga diingatkan agar alat-alat keselamatan di atas kapal dilengkapi dalam kondisi baik dan siap pakai," katanya pula.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Internasional Lombok juga telah mengeluarkan peringatan cuaca di sekitar perairan NTB. Peringatan itu disampaikan menyusul terjadi peningkatan kecepatan angin di wilayah Lombok dan Sumbawa bagian barat.

Kondisi itu disebabkan adanya gangguan cuaca di sekitar NTB, yakni adanya palung tekanan rendah di selatan NTB, sehingga menyebabkan hujan ringan, sedang, hingga lebat terpantau di sebagian wilayah Lombok Barat dan Lombok Tengah bagian selatan.

Karena itu, masyarakat diimbau agar berhati-hati selama beraktivitas di luar. Ia juga meminta warga mewaspadai akibat adanya angin kencang, yakni ancaman pohon tumbang.

"Potensinya masih harus diwaspadai hingga 2-3 hari ke depan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok, BMKG NTB Oral Sem Wilar.

Saksikan video pilihan berikut:

Pengamanan Bandara Batam Diperketat

Respons Batam Usai Diprotes Singapura karena Laser
Bandara Hang Nadim Batam tanggapi protes Singapura soal laser. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Menyambut libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018 mendatang, pihak keamanan Bandara Hang Nadim, Batam, mulai bersiap meningkatkan pengamanan bandara.

General Manager Operasional Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi terkait persiapan pengamanan bandara.

Peningkatan pengamanan di bandara menjadi keniscayaan demi menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat, khususnya pengguna moda transportasi udara ini. Pengamanan itu juga dimaksudkan untuk mencegah peredaran narkoba yang diakui Suwarso selalu meningkat setiap akhir tahun.

Dia menjelaskan, pengamanan ini nantinya tidak akan berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya seperti biasa akan mendirikan posko keamanan di bandara dan menambah jumlah personel keamanan.

Perkiraan Puncak Arus Libur

Bandara Hang Nadim
Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Posko keamanan nantinya berisi tim gabungan yang tidak hanya mengamankan bandara, tapi juga akan memberikan pelayanan kepada penumpang.

"Kita perkirakan puncak arus itu sekitar tiga hari menjelang Natal. Kita sudah siap untuk itu," kata Suwarso, Kamis, 15 Desember 2017.

Suwarso mengatakan bahwa saat ini belum terlihat adanya peningkatan jumlah penumpang di bandara. Sementara, ketersediaan tiket untuk Natal dan tahun baru yang terjual masih di kisaran 85 persen.

"Ketersediaan tiket masih ada untuk tahun 2017, sekitar 15 persen lagi," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya