Isi Akhir Pekan di Tambak Udang Vannamei Tegal

Melewati Tegal, sempatkan untuk berkunjung ke Tambak Udang Vannamei. Kita bisa belajar dan bermain dengan udang-udang kecil khas Tegal.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 24 Des 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2017, 06:00 WIB
Wisata Edukasi Tambak Udang Vannamei hingga Mitos Pantai Pulau Kodok Tegal
Wisata Edukasi Tambak Udang Vannamei hingga Mitos Pantai Pulau Kodok Tegal. (Liputan6.com/ Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Tegal - Kota Tegal memang memiliki segudang potensi. Kota terkenal dengan sebutan Kota Bahari ini identik dengan hasil laut yang melimpah. Salah satunya, udang vannamei yang dibudidayakan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Gulamah Kota Tegal, Kelurahan Panggung.

Ketua KUBE Gulamah Kota Tegal, Teguh Sapari mengatakan kelompok bersama ini dibentuk sejak 2007 silam. Sebenarnya, mayoritas penduduk di kota ini memiliki meta pencaharian sebagai nelayan tradisional dengan perahu kecil.

Aktivitas membudidayakan udang hanya sebagai pekerjaan sampingan untuk memanfaatkan waktu saat masa paceklik agar tetap mendapatkan penghasilan.

"Ternyata, hasilnya sangat menguntungkan dan waktu panen udang sangat cepat," ucap Teguh kepada Liputan6.com belum lama ini.

Menurut dia, udang mudah beradaptasi sehingga risiko kematian sangat kecil. Selain itu, udang vannamei khas Tegal juga memiliki laju pertumbuhan yang cepat sehingga tidak perlu menunggu lama untuk memanennya.

"Setelah panen parsial pertama, dalam 10 hari ke depan akan panen parsial yang kedua dan 10 hari selanjutnya untuk panen parsial yang ke tiga sebelum panen raya," Teguh menambahkan.

Ayah dari sembilan anak itu mengatakan saat ini lahan tambak miliknya seluas 2000 meter persegi dan 1600 meter persegi digunakan untuk lahan tandon.

"Tandon artinya, air laut didiamkan selama lima hari dalam lahan tersebut sebelum ditebar benih. Yen wis lima dina nembe bisa dinggo (Kalau sudah lima hari, baru bisa dimanfaatkan)," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Jadi Wisata Edukasi

udang-vaname130704b.jpg
udang

KUBE Gulamah sering dijadikan studi banding dan wisata edukasi, baik instansi pemerintahan, universitas, kelompok budidaya udang, sekolah, dan sebagainya. Dalam buku tamu milik kelompok tersebut, tercatat kunjungan dari berbagai daerah seperti Politeknik Perikanan Negeri Tual Maluku, UNPAD Bandung.

Ada pula nelayan ABG Pontianak, instansi pemerintah, Otoritas Jasa Keungan (OJK), perbankan, dan sebagainya. "Mereka ke sini untuk belajar bagaimana budi daya udang vannamei," kata Teguh.

Sementara itu, rute untuk menuju ke lokasi KUBE Gulamah tidak jauh dari pusat kota. Akan lebih mudah jika melintas kawasan pantura Kota Tegal. Setelah menemukan gerbang wisata Pantai Alam Indah (PAI), masih ke arah timur sampai menemukan papan SUPM Kota Tegal.

Setelah menjumpai papan nama tersebut, rute selanjutnya masuk Jalan Raya Martoloyo. Ikuti jalan tersebut maka akan sampai ke lokasi. Selama perjalanan, mata kita akan menikmati panorama tambak udang yang khas dengan kincirnya.

Tambak Udang Vannamei

Wisata Edukasi Tambak Udang Vannamei hingga Mitos Pantai Pulau Kodok Tegal
Wisata Edukasi Tambak Udang Vannamei hingga Mitos Pantai Pulau Kodok Tegal. (Liputan6.com/ Fajar Eko Nugroho)

Pesatnya pengembangan budidaya udang vannamei di pesisir pantai utara Tegal bagaikan dua sisi mata uang. Upaya budidaya tersebut memang secara ekonomi cukup membawa dampak bagi kehidupan masyarakat sekitar.

Namun, limbah yang muncul dari kegiatan budidaya udang vannamei itu berpotensi mencemari air laut yang berdampak pada rusaknya biota yang ada.

Terkait hal ini, Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tegal, Setyo Widardo meminta agar masyarakat juga melihat sisi positif dari budidaya udang vannamei.

"Setiap usaha memang lekat dengan konsekuensinya. Termasuk dampak-dampak yang akan muncul atas usaha tersebut. Memang ada potensi pencemaran, akan tetapi perlu diketahui dengan adanya pengembangan budidaya tambak udang juga akan berdampak terhadap kunjungan wisata," kata Setyo.

"Sebab tambak-tambak tersebut bisa menjadi wisata alternatif di kawasan pesisir pantai yang bisa menjadi wahana edukasi bagi para wisatawan,"dia menambahkan.

Untuk itu, Setyo mengajak semua pihak lebih visioner demi kemajuan daerah, khususnya terkait pengembangan potensi wisatanya.

"Kalau terus disoal, nggak akan ada habisnya. Namun yang lebih penting, mari kita berpikir demi Kota Tegal yang lebih baik," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya