Liputan6.com, Cilacap - - Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) mengubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah menjadi Lapas Khusus Bandar Narkoba yang berisiko tinggi mengendalikan atau membuat jaringan narkoba dari dalam penjara.
Para gembong narkoba itu, akan ditempatkan di sel perorangan, yang bisa disebut sebagai sel isolasi. Tiap sel hanya akan ditempati satu napi risiko tinggi. Napi tersebut akan berada di dalam Lapas selama 24 jam perhari dan selalu dipantau menggunakan Cloced-Circuit Television (CCTV).
Napi di Lapas Khusus Bandar narkoba, hanya akan keluar ke ruangan kala menerima tamu yang terbatas pada keluarga inti, pendamping rohani untuk konseling atau pengacaranya. Mereka tak diperkenankan menerima tamu di luar itu.
Advertisement
Baca Juga
Menteri Hukum dan Ham, Yasonna Laoly menerangkan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan napi bertemu dengan kurir. Meski dibuat seketat itu, namun perlakukan terhadap napi tetap manusiawi.
"Semua pakai CCTV, one person one room. 24 hours dipantau CCTV tidak mungkin keluar. Kemudian dimonitor selama 24 jam," kata Yasonna, saat mengunjungi dua Lapas berpengaman super ketat (SMS) yakni Lapas Khusus Bandar Narkoba dan Lapas Khusus Terorisme di Lapas Pasir Putih, di Pulau Nusakambangan, Jumat, 22 Desember 2017.
Mengantisipasi bobolnya komunikasi dengan telepon seluler, Lapas Khusus Bandar Narkoba akan dilengkapi dengan berbagai teknologi untuk pengacak sinyal (jammer). Sejumlah jammer atau pengacak sinyal berteknologi tinggi akan dipasang di kawasan berpengamanan super.
X-Ray Tembus Tengkorak Manusia
Seleksi petugas pun dilakukan secara ketat. Petugas-petugas terbaik dari berbagai lapas akan ditempatkan di Lapas ini.
Lulusan terpilih dari Akademi Ilmu Pemasyarakatan Indonesia (AKIP) juga akan ditempatkan di Lapas ini. Lapas akan menjadi tempat untuk menggodok para petugas magang.
"Orang-orang yang kita tempatkan di Pasir Putih dan Lapas Batu setelah melawati assesment, oleh tim independen dari luar. Kita bekerjasama dengan psikolog Angkatan Udaram," dia menerangkan.
Lapas Khusus Bandar Narkoba Nusakambangan juga dilengkapi dengan detektor canggih atau X-Ray yang mampu mendeteksi benda yang amat kecil. Detektor akan ditempatkan di berbagai titik, mulai pintu utama hingga ruangan-ruangan khusus yang hanya boleh diakses oleh petugas.
Yasonna menyebut, X-Ray itu bisa mendeteksi benda terkecil, misalnya cincin dan tembus hingga tengkorak manusia.
Tahun 2017 ini, dijadwalkan pembangunan Lapas Bandar Narkoba akan selesai. Awal 2018, napi bandar narkoba beresiko tinggi mulai ditempatkan. Untuk menjamin keamanan dan sterilnya Lapas lapas Batu yang tadinya berkapasitas di atas 750 orang akan dikurangi hanya menjadi 90 orang.
Â
Advertisement
Kesiapan Polri Mem-Backup Pengamanan Lapas Super Nusakambangan
Kemenkumham juga menggandeng kepolisian dan Badan Nasional Narkota (BNN) menempatkan personelnya menjadi petugas gabungan yang bersama-sama mengawasi napi. Bergabunganya dua lembaga penegakan hukum ini akan memperkuat pengamanan Lapas di Nusakambangan.
Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan, Lapas Khusus Bandar Narkoba Pulau Nusakambangan bakal menjadi tempat dibuinya pada bandar inti jaringan, atau aktor utama jaringan narkoba.
Penempatan jaringan inti narkoba di Lapas SMS bakal melemahkan jaringan narkoba. Gembong narkoba ini akan benar-benar terputus dari dunianya. Mereka dilarang bertemu dengan tamu, kecuali keluarga inti.
Kapolri optimis, Lapas Bandar Narkoba akan menjadi Lapas yang sangat steril dan aman. Yang kini diperlukan adalah sistim manajamen Lapas, termasuk personel. Salah satunya, dengan memberi penghargaan lebih kepada petugas yang ditempatkan di Lapas khusus ini.
"Jaringan ini ada yang namanya core, namanya inti. Kemudian cooperative, mereka yang melakukan kegiatan lapangan. Ada Suporter atau pendukung, ada Sympathizer atau simpatisan. Nah yang ditempatkan di sini adalah inti jaringan atau core," Tito menjelaskan.
Lapas Khusus Bandar, Angin Segar untuk Pemberantasan Narkoba
Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderal Polisi Arman Dapari optimis Lapas Khusus Bandar Narkoba akan menjadi strategi baru untuk memutus jaringan narkoba kelas kakap.
Pasalnya, para penggerak atau inti jaringannya ditempatkan di Lapas yang benar-benar steril dan tak bisa berhubungan dengan dunia luar.
Ia pun mengakui gembong narkoba kerap membuat jaringan baru di dalam Lapas maupun mengendalikan jaringan baru yang dibentuk dari Lapas. Sebab, mereka masih berjaringan dan bisa terhubung dengan dunia luar.
"Sehingga, dengan kita pisahkan nanti, orang-orang tertentu ini, di sel-sel isolasi khusus maka mereka tidak akan bisa mengembangkan jaringan," Arman menerangkan.
Â
Advertisement