Banyuwangi - Belum pernah terungkap di depan publik bahwa Presiden ke-2 RI, Soeharto pernah singgah di salah satu balai desa di Banyuwangi, Jawa Timur. Kantor tersebut adalah Kantor Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar.
Dari ribuan warga setempat, sedikitnya ada dua orang yang menjadi saksi hidup kunjungan Soeharto. Mereka adalah Jafar Soeharto (84) dan Dasimin (80).
"Saya masih ingat, Pak Harto datang ke sini pada tahun 1972," ucap Jafar kepada TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), Selasa, 30 Januari 2018.
Advertisement
Baca Juga
Saat itu, Jafar bertugas sebagai Komandan Kompi, Pertahanan Sipil (Hansip), sedangkan Dasimin merupakan salah satu anggotanya. Dia menceritakan, kehadiran Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto, kala itu sangat tidak terduga.
"Enggak ada kabar apa-apa, tiba-tiba datang, jadi warga banyak yang kaget," ungkap Jafar, yang kini sudah mulai terlihat pikun.
Â
Baca berita menarik dari Timesindonesia.co.id.
Tanggapan Warga Sekitar
Â
Dasimin menambahkan, di Desa Tapanrejo, Soeharto tinggal selama sehari semalam. Masih lekat di ingatan keduanya, meski sebagai pejabat tertinggi pemerintahan, Soeharto, merupakan pribadi yang sederhana dan merakyat.
Bahkan, untuk istirahat malam, dia bersedia tidur di ranjang sederhana. Itu pun di rumah yang berfungsi sebagai lumbung desa.
Kini, rumah tempat peristirahatan tersebut masih berdiri kokoh. Hanya saja, fungsinya telah berubah menjadi Kantor Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar.
Advertisement
Kamar Sempit untuk Soeharto Masih Terawat
Tempat tidur mantan Presiden Soeharto, tersebut hingga kini masih dirawat oleh perangkat desa setempat. Sprei dan sarung bantal warna coklat masih utuh.
Termasuk lampu minyak kuno, yang kala itu merupakan barang mewah bagi warga setempat, juga masih tetap berada di dalam kamar sederhana ukuran sekitar 2,5 x 1,5 meter.
"Barang-barang yang pernah dipakai pak Harto terus kita rawat sebagai wujud rasa hormat kita pada beliau," kata Kepala Desa Tapanrejo, Suryatmojo.
Pantas saja masyarakat setempat sangat mencintai sosok mantan Presiden Soeharto, karena sepulang kunjungan, jalan Desa Tapanrejo, langsung diaspal sejauh 1,5 kilometer.
"Demi mengenang jasa beliau yang kami kenal sangat mencintai rakyat dan petani, jalan tersebut kita beri nama 'Jalan Pelita', sesuai dengan program pembangunan Pak Harto," imbuh Gatot Suwandi, tokoh setempat.
Â
Simak video pilihan berikut ini: