Banjir hingga Longsor Melanda Kawasan Timur Cirebon dan Majalengka

Banjir dan longsor melanda sejumlah kawasan Pantura Jawa Barat.

oleh Panji Prayitno diperbarui 12 Feb 2018, 20:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 20:30 WIB
Banjir Hingga Longsor Landa Kawasan Timur Cirebon dan Majalengka
Ribuan rumah di kawasan Timur Cirebon Jawa Barat terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak Senin dini hari. (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Banjir kembali terjadi di kawasan Pantura Jawa Barat pada Senin (12/2/2018). Kali ini, bencana akibat cuaca ekstrem tersebut melanda kawasan Timur Cirebon dan Kabupaten Majalengka.

Dari data yang dihimpun, ribuan rumah di Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon terendam banjir sejak dini hari. Banjir disebabkan akibat hujan deras yang terjadi pada Senin dini hari.

Hujan deras menyebabkan air Sungai Singaraha di Astanajapura Kabupaten Cirebon meluap. Ketinggian air mencapai dada orang dewasa, seperti yang terpantau di Desa Japura Bakti Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon.

Salah seorang warga Desa Japura Bakti Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Sarni mengatakan, air mulai muncul ke permukaan dan menggenangi rumah warga pada Senin pukul 01.00 WIB. Dia bersama anak dan suaminya langsung panik sebab tak sempat membuat bendungan mengantisipasi banjir di depan pintu rumahnya.

"Jam 1 malam lagi pada istirahat pas lama-kelamaan tidak terasa kok dingin ternyata air sudah masuk rumah seketika itu kami langsung selamatkan barang berharga," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Evakuasi Korban Banjir

Banjir Hingga Longsor Landa Kawasan Timur Cirebon dan Majalengka
Tim SAR Brimob dan BPBD mengevakuasi warga terdampak banjir sejak pagi di kawasan Timur Cirebon (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Pantauan di lokasi, air perlahan mulai surut meski cuaca buruk masih menghantui warga. Petugas BPBD Kabupaten Cirebon dibantu satuan Brimob melakukan evakuasi kepada warga terdampak banjir.

Kanit SAR Brimob Detasemen C Pelopor Polda Jabar Ipda Kandeg mengatakan menurunkan satu unit SAR di sejumlah desa terdampak banjir. Dia mengatakan, tercatat ada 1.812 jiwa warga terdampak banjir berhasil dievakuasi.

"Kami bantu evakuasi di Desa Jagapura Bakti mas ada anggota lain juga yang kami sebarkan di desa lain terdampak banjir," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasie) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon Eman Sulaeman mengatakan, tercatat tiga desa di Kecamatan Astanajapura terendam banjir, yakni Desa Japura Kidul, Japura Bakti, dan Mertapada Kulon.

Dia menyebutkan, total rumah yang terendam banjir di Kecamatan Astanajapura sebanyak 1.492 rumah. Dari total rumah yang terendam, masing-masing 500 rumah di Desa Japura Bakti, 932 rumah di Japura Kidul, dan 60 rumah di Mertapada Kulon.

"Selain rumah ada juga musala dan dua sekolah yang terdampak," sebut dia.

Eman juga mengatakan BPBD telah menurunkan satgas untuk membantu mengavakuasi korban banjir. Selain itu, BPBD juga melakukan penyedotan air di beberapa titik.


Tebing Longsor di Majalengka

Banjir Hingga Longsor Landa Kawasan Timur Cirebon dan Majalengka
Selain banjir di Timur Cirebon, longsor juga menutup akses jalan Majalengka - Cikijing Jawa Barat (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Bencana akibat cuaca ekstrem juga menyebabkan sejumlah jalur di Pantura Jawa Barat tertutup longsor. Sebuah tebing setinggi sekitar 8 meter yang berada di Desa Wanahayu, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka longsor.

Tidak ada korban jiwa, tetapi materiel longsor menutup Jalan Raya Provinsi. Kondisi tersebut mengakibatkan Jalur Majalengka-Cikijing dan sebaliknya tersendat.

Kasatlantas Polres Majalengka, AKP Isnadi Anang Raharjo, mengatakan lokasi longsor menutup jalan raya sehingga tidak bisa dilalui kendaraan dari dua arah.

"Berlakukan buka-tutup arus lalu lintas di sekitar lokasi agar kendaraan tetap bisa melintas," ungkap dia.

Proses evakuasi materiel longsor diperkirakan akan selasai hanya satu hari. Ia mengimbau kepada pengendara untuk berhati-hati dan waspada saat melintasi jalan tersebut.

Saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan pihak terkait lainnya untuk membantu membersihkan materiel longsor.

"Sementara ini hanya bisa dilalui satu jalur, sehingga kita berlakukan buka-tutup di sekitar lokasi. Mudah-mudahan besok akses kembali normal," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya